Inspektur Jenderal USAID Dipecat Usai Kritik Trump Tutup Lembaga

Inspektur Jenderal USAID Dipecat Usai Kritik Trump Tutup Lembaga


Jakarta, CNN Indonesia

Inspektur Jenderal Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency of International Development/USAID) Paul Martin dipecat usai mengkritik upaya Presiden Donald Trump membubarkan lembaga donor ini.

Martin menerima pemberitahuan pemutusan kerja sepihak itu melalui email dari wakil direktur Kantor Personalia Kepresidenan AS pada Selasa (11/2).

“Jabatan sebagai inspektur jenderal USAID telah dihentikan efektif mulai saat ini,” demikian email tersebut, dikutip CNN.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kantor Inspektur Jenderal USAID turut mengonfirmasi pemecatan Martin. Dia menyebut tak ada alasan yang diberikan terkait hal ini.





Sesuai hukum AS, pemerintah harus memberi tahu ke Kongres 30 hari sebelum memecat inspektur jenderal dan memberi alasan khusus terkait pemecatan itu.

Martin menjabat sebagai inspektur jenderal USAID sejak Desember 2023. Pemecatan terhadap dia terjadi setelah badan itu merilis laporan soal upaya pemerintahan Trump membekukan bantuan asing dan agensi ini pada Senin.

Dalam laporan tersebut, USAID menyatakan pengurangan staf yang dilakukan dan pembekuan besar-besaran bantuan luar negeri mempersulit pelacakan dan tanggapan terhadap potensi penyalahgunaan bantuan.

Mereka juga menyoroti pemecatan staf dan pemangkasan anggaran berdampak negatif terhadap upaya pengawasan.

“Pemotongan staf yang meluas baru-baru ini ditambah dengan ketidakpastian tentang cakupan keringanan bantuan asing dan komunikasi yang diizinkan dengan pelaksana, telah menurunkan kemampuan USAID mendistribusikan dan menjaga bantuan kemanusiaan yang didanai pembayar pajak,” demikian laporan tersebut.

Laporan USAID juga mengidentifikasi tantangan dan menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan program badan ini serta mencegah penipuan hingga pemborosan.

USAID menyalurkan miliaran dolar ke organisasi atau lembaga untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Proyek itu biasanya mencakup pendidikan, kesehatan, keamanan, demokrasi, bantuan kemanusiaan, dan upaya mengentaskan kemiskinan.

Badan ini telah membantu 130 negara terutama negara-negara yang rentan dalam konflik.

Belum genap sebulan menjadi presiden, Trump mengeluarkan kebijakan yang dianggap kontroversial termasuk penutupan USAID dan pemangkasan seluruh stafnya.

Trump mengambil langkah itu sebagai bagian dari efisiensi anggaran karena menganggap badan ini hanya menghambur-hamburkan dan menyalahgunakan anggaran.

Di luar itu, Trump memang kerap mengkritik USAID. Politikus Republik tersebut bahkan mencap orang-orang USAID “radikal.”

 

(isa/rds/bac)


[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top