loading…
Strategi mengangkat budaya lokal melalui media sosial, salah satunya bisa dilakukan kalangan pelajar dengan cara membuat konten menarik. Foto ilustrasi/Ist
”Strategi mengangkat budaya lokal melalui media sosial, salah satunya dengan cara membuat konten menarik,” tutur dosen Bisnis dan Marketing Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Denny Yudiantoro dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, di Lampung Utara dalam keterangan resminya, Jumat (23/8/2024).
Dalam diskusi virtual untuk segmen pendidikan yang diikuti siswa dan tenaga pendidik itu, Denny mengatakan, membuat konten yang menarik harus diikuti dengan persiapan membuat story telling yang bagus, kolaborasi dengan berbagai lini, dan mengunggahnya melalui media sosial.
”Buat konten menarik dan unik original, membuat hashtag untuk semua media sosial, dan memperkenalkannya melalui media sosial yang trending,” jelas Denny Yudiantoro dalam diskusi daring bertajuk ”Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital
Adapun tips membuat konten berbasis budaya lokal, menurut Denny, di antaranya mendalami budaya lokal, menggunakan aplikasi yang mudah dipakai, membagun engagement dengan pemirsa, tidak membuat konten yang mengandung SARA, dan menghindari plagiasi.
”Pemuda memiliki peran dalam melestarikan seni budaya. Salah satunya dengan cara mengenal seni budaya, belajar seni budaya dengan kesungguhan, mencegah agar tidak diakui negara lain, dan mengenalkannya ke seluruh dunia,” tutup Denny Yudiantoro dalam diskusi yang diikuti para pelajar dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Lampung Utara dan sekitarnya, antara lain: SMAN 1 Bukit Kemuning, UPTD SMPN 1 Raman Utara, SMAN 2 Abung Semuli, SMAN 1 Tanjung Raja, SMP PG Bunga Mayang, SMPN 4 Kotabumi, dan SMAN 1 Abung Barat.
Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, M. Adhi Prasnowo mengatakan, penggunaan konten digital untuk promosi budaya Indonesia bisa berupa video, image, audio, maupun teks.
”Mari eksplorasi, temukan keunikan budaya lokal. Sebagai konten kreator harus berangkat dari pemikiran (mindset) bahwa tujuannya adalah untuk berbagi dan berkontribusi,” jelas M. Adhi Prasnowo.
Semetara Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur Eko Pamuji mengajak pelajar peserta diskusi untuk menarik perhatian dengan kreativitas dengan melestarikan budaya lokal.
”Buat konten bertema unik tentang budaya lokal, ekspose sisi kekinian, riset soal konten viral, karya original, dan jangan lupa konsep 5W + 1H,” pungkasnya.
(wyn)