loading…
Hasil ini jauh dari rekor dunia miliknya seberat 365 kilogram yang diukirnya di Phuket, Thailand, pada 24 April 2024. Saat bertanding di Olimpiade Paris 2024, Rizki sangat berambisi meraih emas.
Saat bertanding, Rizki mengangkat beban 155 kg untuk angkatan snatch. Di angkatan Clean&Jerk, Rizki mampu mengangkat beban 199 kg. Pesaing terdekatnya, Shi Zhiyong gagal di Clean&Jerk. Dia hanya mampu mengangkat snatch 165 kg.
Sukses Rizki Juniansyah meraih emas berkat kehadiran ibundanya, Yeni Rochaeni yang menonton langsung perjuangan anaknya. Sebelum bertanding, sang Ibunda Rizki terlihat bahagia saat mengunjungi anaknya yang menginap di Athlete Village.
Saat itu, dengan mengenakan jaket merah dan kerudung berwarna cokelat, Yeni membawa tas yang berisi makanan favorit Rizki. “Iya ini makanan buat Rizki biar sehat. Dia suka rendang, suwir ayam dan sambal goreng kentang,” jelas Yeni.
Kedekatan Rizki dengan ibunya tidak hanya di Olimpiade Paris 2024, tapi sudah berlangsung sejak lama. Rizki punya kebiasaan memuliakan ibunya dalam berbagai hal, seperti ritual mencuci kaki ibunya dan meminum air tersebut.
Seperti saat mengikuti kejuaraan IWF World Cup 2024 di Thailand, Rizki mencuci kaki ibunya dan meminum airnya. Rizki mengaku selalu merasakan adanya kekuatan tersendiri ketika melakukan hal tersebut. “Saya sebelum ikut kejuaraan itu biasanya mencuci tangan dan kaki ibu dengan air lalu airnya saya minum,” ujar Rizki beberapa waktu lalu.
Rizki Juniansyah anak dari pasangan Muhammad Yasin, mantan lifter nasional, dengan Yeni Rochaeni. Rizki dikenal taat menjalankan ajaran Islam selain kedekatannya dengan sang ibunda. Prestasi Rizki sebelumnya meraih medali emas di Piala Dunia Angkat Besi di Phuket, Thailand. Rizki meraih perak di Kejuaraan Dunia di Bogota, Kolombia.