Poin-poin Debat Sengit Israel vs Negara Arab di Markas PBB soal Gaza

Poin-poin Debat Sengit Israel vs Negara Arab di Markas PBB soal Gaza

Jakarta, CNN Indonesia

Israel dan negara-negara Arab saling melemparkan tuduhan tajam saat Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari pertama, Kamis (26/10), di New York.

Saling tuding dan lempar kritik itu terjadi saat Majelis Umum PBB membuka sidang khusus membahas perang Israel vs milisi Hamas Palestina, menyusul kegagalan Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan.

DK PBB gagal mengadopsi resolusi setelah berulang kali usulan teks itu ditolak maupun diveto. Sejauh ini sudah ada tiga usulan resolusi yang gagal, yakni dari Rusia, Brasil, hingga Amerika Serikat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari itu, berikut beberapa poin debat panas antara Israel dan negara-negara Arab di Sidang Majelis Umum PBB.

Yordania tuding Israel jadikan Gaza neraka Bumi

Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi menuding Israel menjadikan Jalur Gaza, Palestina, sebagai neraka abadi di bumi imbas serangan-serangan Tel Aviv di daerah kantong tersebut.

“Israel menjadikan Gaza sebagai neraka di bumi. Trauma ini akan menghantui hingga ke generasi berikutnya,” kata Safadi.

Safadi mengatakan Israel mengabaikan warga tak berdosa Palestina yang hilang nyawa akibat perang. Seiring dengan ini, ia pun menyampaikan niatnya mengajukan resolusi.

Teks resolusi yang telah diedarkan itu sebagian besar berfokus pada situasi kemanusiaan, menyerukan gencatan senjata segera, dan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

Pernyataan tersebut juga menyerukan semua pihak untuk mematuhi “perlindungan warga sipil”. Kendati begitu, tak ada penyebutan soal serangan Hamas ke Israel.

“Pilihlah itu. Ambil sikap,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

Palestina emosional kala minta PBB vote hentikan perang

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour emosional kala meminta Majelis Umum PBB mendesak Israel menghentikan manuver-manuvernya yang telah menewaskan lebih dari 7 ribu warga Palestina.

“Saya mengimbau kepada Anda semua untuk memilih menghentikan pembunuhan. Pilih bantuan kemanusiaan untuk mencapai mereka yang kelangsungan hidupnya bergantung pada itu. Pilih untuk menghentikan kegilaan ini,” katanya seraya menahan tangis.

Dia juga menyampaikan ada beberapa negara yang menerapkan standar ganda atas konflik ini. Dia mempertanyakan negara-negara tersebut yang merasa marah atas terbunuhnya orang Israel namun tidak merasa apa-apa saat orang Palestina yang tewas.

“Bagaimana bisa perwakilan negara menjelaskan betapa mengerikannya seribu warga Israel terbunuh namun tidak merasakan yang sama saat seribu warga Palestina terbunuh setiap hari?” ucapnya.

“Mengapa tidak merasakan urgensi untuk menghentikan pembunuhan terhadap mereka?” lanjut dia.

Bersambung ke halaman berikutnya…



Scroll to Top