Kementerian Kesehatan Palestina merilis setidaknya ada 2.269 warga yang tewas, dan ada lebih dari 9.800an terluka akibat serangan Israel baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.
Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (14/10) seperti dikutip dari Reuters, jumlah korban terbanyak selama periode serangan Israel setidaknya sepekan terakhir adalah di Gaza yakni mencapai 2.215 korban tewas, dan 8.715 terluka.
Sementara itu, mengutip dari CNN pada Sabtu malam WIB, UNICEF mencatat lebih dari 700 anak-anak tewas di Gaza, dan 2.450 anak-anak lainnya terluka.
“Berdasarkan laporan terakhir dari otoritas kesehatan lokal dan media, setidaknya ada 2.215 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk lebih dari 700 anak-anak. Dan, ada lebih dari 8.714 orang terluka, termasuk lebih dari 2.450 anak-anak,” ujar juru bicara UNICEF Sara Al Hattab, Sabtu petang waktu setempat kepada CNN.
Jumlah itu diduga bakal bertambah lagi karena militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) mempersiapkan serangan udara maupun darat untuk menggempur milisi Hamas di wilayah Gaza. Tenggat waktu dari IDF selama enam jam bagi warga sipil untuk mengungsi ke wilayah Gaza selatan pun sudah berakhir pada Sabtu petang, pukul 16.00 waktu setempat (sekitar pukul 20.00 WIB).
Pasukan IDF sudah bersiap komplet dengan alutsista di luar perbatasan Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun sudah mengunjungi prajuritnya yang berada di luar Jalur Gaza dan menegaskan untuk mempersiapkan, “fase selanjutnya.”
Sementara itu, mengutip dari siaran Aljazeera, militer Israel disebut mempersiapkan operasi lewat udara, laut, dan darat. Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan telah merencanakan operasi yang lebih luas ke Gaza untuk ‘memburu’ milisi Hamas.
Serangan udara Israel disebut telah menghancurkan sebuah bangunan tinggi di pusat Gaza.
“Kami menyaksikan bombardir di Jalur Gaza utara dalam beberapa jam terakhir,” kata reporter kantor berita itu.
(kid)