Pelatih tim dayung Indonesia Muhammad Hadris menyebut persaingan sangat berat usai Tim Merah Putih sukses meraih tiga medali perunggu dari cabor rowing Asian Games 2023, Minggu (24/9).
Tim dayung Indonesia sukses merebut tiga medali perunggu Asian Games 2023 Hangzhou saat tuan rumah China menunjukkan kedigdayaannya dengan sebagian besar memenangi final dayung.
Pelatih tim dayung Indonesia Muhammad Hadris mengakui persaingan di cabang dayung Asian Games 2023 kali ini sangat berat mengingat tuan rumah China menurunkan kekuatan tim utamanya.
“Di sini sangat menarik sebenarnya. Kami melihat China dengan tim A-nya, jadi persaingannya sangat berat karena kita tahu China adalah tim dayung terbaik di Asia,” ucap Hadris dikutip dari Antara.
“Mereka salah satu peraih medali emas di Olimpiade, juga atlet putranya ada yang meraih perunggu, yaitu lawannya Ihram dan Memo tadi. Jadi fokus kami di sini adalah bersaing dengan negara-negara seperti Uzbekistan dan India, karena kami tahu kami bisa mengalahkan mereka,” kata Hadris menambahkan.
Tim dayung Indonesia sukses mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia lewat pasangan Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri dari nomor lightweight women’s double sculls di Fuyang Waters Sports Centre, Minggu (24/9) pagi.
Chelsea dan Mutiara sempat tertinggal di peringkat empat sebelum menyalip pasangan Iran Kimia Zarei/Nazanin Malaei pada menit-menit terakhir untuk menempati podium ketiga di bawah pasangan China Jiaqi Zhou/Xiuping Qiu yang meraih medali emas dan pasangan Uzbekistan yang finis peringkat dua untuk meraih medali perak.
Pasangan Ihram dan Memo juga nyaris membawa pulang perak untuk Indonesia dari nomor men’s double sculls jika saja tidak tersalip oleh tim Uzbekistan jelang garis finis, Minggu (24/9). Nomor men’s double sculls juga dimenangi oleh tim China diikuti Uzbekistan. Sementara pasangan Indonesia Ihram/Memo meraih medali perunggu.
Sedangkan dari tim dayung putra, delapan pedayung Indonesia pada nomor men’s eight juga sempat menempel ketat China selepas start.
Namun, Rifqi Harits Taufiqurahman dan kawan-kawan tak mampu mempertahankan posisinya setelah disalip tim India dan nyaris kehilangan podium jika saja mereka tak membalas serangan dari Uzbekistan jelang finis. Tim dayung putra akhirnya membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia.
Sebelum tiba di Hangzhou, Hadris melihat progres tim Indonesia yang pernah mengalahkan China di ajang Piala Dunia Dayung II pada pertengahan tahun ini di Varese Italia, meskipun Negeri Tirai Bambu itu menurunkan tim B mereka.
“Dari sana kami berharap mudah-mudahan China itu memilih tim B mereka, akan tetapi ternyata mereka mengerahkan semua tim A-nya yang ikut kejuaraan dunia kemarin,”kata Hadris.
(rhr)