loading…
Guru Besar Tetap Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) Andy Noorsaman. Foto/UI.
Hal tersebut Andy ulas melalui penelitiannya yang berjudul Berpikir yang Tidak Terpikirkan: Kejadian Black Swan, Risiko dan Kegagalan Sistemik Sistem Rekayasa Energi Kompleks.
“Tiga konsep tersebut adalah kejadian black swan, risiko sistemik, dan kegagalan sistemik. Kecelakaan teknologi pada industri risiko tinggi adalah ancaman bagi populasi, lingkungan, dan ekonomi,” ujar Andy dalam sidang guru besarnya, di Makara Art Center UI, Depok, dikutip Jumat (28/7/2023).
Menurut Andy, gagasan tentang peristiwa black swan diterapkan sebagai penjelasan kecelakaan yang tidak dapat dicegah, begitu pula kecelakaan teknologi yang dipicu oleh bahaya alam.
“Padahal, kecelakaan teknologi dapat diperkirakan dan dapat dicegah ketika risiko terkait dikelola secara bertanggung jawab dan ketika tanda-tanda peringatan tidak diabaikan,” imbuhnya.
Risiko sistemik, kata Andy, ialah risiko yang terkait dengan kegagalan atau kerusakan pada sistem yang dapat menyebabkan dampak luas ke seluruh sistem atau pasar. Ini dapat terjadi karena keterkaitan antara
berbagai aset atau institusi di dalam sistem tersebut.
“Risiko sistemik biasanya lebih berbahaya daripada risiko yang hanya memengaruhi satu institusi atau aset saja, karena dapat menyebabkan krisis keuangan atau bahkan resesi ekonomi. Contoh dari risiko sistemik adalah krisis keuangan global pada 2008,” paparnya.
Adapun kegagalan sistemik adalah kegagalan pada sistem yang menyebabkan sistem tersebut tidak dapat berfungsi atau berhenti beroperasi sama sekali. Kegagalan ini karena beberapa faktor, yaitu kesalahan dalam perancangan sistem, kegagalan dalam proses produksi, atau perubahan lingkungan yang tidak terduga.
“Contoh dari kasus ini adalah kegagalan sistem penerangan di seluruh kota karena pemadaman listrik yang besar atau kegagalan sistem pengiriman bahan bakar pada kapal yang menyebabkan kapal terdampar,” terangnya.