Jakarta, CNN Indonesia —
Fenomena baru terjadi di Jepang di mana jumlah warga asing meningkat tajam, sementara jumlah penduduk lokal justru mengalami penurunan di semua prefektur.
Penambahan jumlah WNA di Negeri Sakura terjadi usai Jepang mulai melonggarkan batasan terkait imigrasi secara bertahap, demi mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
Kabar lainnya mengenai kudeta di Niger terjadi setelah pasukan pengawal presiden menahan Presiden Mohamed Bazoum dalam upaya kudeta pada Rabu (26/7).
Berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum CNNIndonesia.com dalam Kilas Internasional hari ini, Jumat (28/7).
Jumlah warga asing di Jepang belakangan meroket, sementara Negeri Sakura sendiri sedang mengalami krisis jumlah penduduk lokal.
Data Kementerian Dalam Negeri Jepang menunjukkan kenaikan jumlah warga negara asing (WNA) tertinggi sejak 2013. Sementara jumlah populasi lokal terus turun selama 14 tahun berturut-turut.
Ini merupakan pertama kalinya jumlah populasi turun di seluruh 47 prefektur Jepang. Kemendagri menyatakan secara keseluruhan, ini adalah penurunan penduduk paling tajam sejak 1968.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, kembali berkunjung ke kompleks Al Aqsa pada Kamis (27/7), memicu amarah Palestina dan Yordania.
Ben Gvir berkunjung ke kompleks itu pada Kamis pagi untuk memantau warga Yahudi yang sedang menjalani puasa Tisha B’Av.
Berdasarkan status quo, hanya umat Muslim yang boleh beribadah di Al Aqsa. Sementara itu, Yahudi hanya diizinkan berkunjung, tak boleh beribadah.
Namun belakangan, kian banyak umat Yahudi yang melanggar aturan tersebut. Kompleks Masjid Al Aqsa pun menjadi salah satu titik api besar di tengah konflik antara Israel dan Palestina.
Militer mengklaim telah merebut pemerintahan Niger setelah pasukan pengawal presiden (paspampres) menahan Presiden Mohamed Bazoum dalam upaya kudeta pada Rabu (26/7).
Diberitakan AFP, kudeta bermula pada Rabu siang, saat pasukan elite paspampres memblokir setiap akses ke kediaman dan kantor Bazoum.
Usai penahanan presiden, paspampres juga menyatakan saat ini semua institusi di Niger akan ditangguhkan, sementara semua perbatasan juga ditutup.
Belum diketahui alasan pasti upaya kudeta yang dilakukan paspampres. Namun kudeta sudah empat kali terjadi di negara Afrika itu, di mana yang terakhir terjadi pada Februari 2021 saat penggulingan Presiden Mamadou Tandja.
(dna)