Minta Bocah Isap Lidah, Dalai Lama Pernah Bahas Pelecehan Guru Buddha

Minta Bocah Isap Lidah, Dalai Lama Pernah Bahas Pelecehan Guru Buddha

Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin agama Buddha Tibet Dalai Lama baru-baru ini menjadi sorotan usai meminta lidahnya diisap seorang bocah dan menciumnya.

Terlepas dari aksi yang memicu kecaman itu, Dalai Lama sempat mengatakan telah mengetahui kasus pelecehan seksual oleh guru Buddha sejak 1990-an.

Pengakuan Dalai Lama muncul saat ia berkunjung ke Belanda pada September 2018.

Ia bertemu dengan korban pelecehan seksual yang dilakukan para guru Buddha di negara itu.

[Gambas:Video CNN]

“Saya sudah mengetahui hal-hal ini, tidak ada yang baru,” ujar Dalai Lama pada 2018 lalu, seperti dikutip AFP.

Ia kemudian berujar, “Dua puluh lima tahun lalu, seorang menyebut soal tuduhan seksual [di sebuah konferensi guru Buddha di Dharamshala, India].

Dalai Lama tinggal di Pengasingan di Dharamshala. Menurut dia, orang-orang yang melakukan pelecehan seksual tak peduli dengan ajaran Buddha.

“Jadi sekarang semuanya telah dipublikasikan, orang-orang mungkin khawatir akan rasa malu mereka,” ujar Dalai Lama.

Komentar dia menanggapi seruan petisi dari puluhan korban pelecehan seksual selama dia melawat ke Eropa.

“Kami berlindung dalam agama Buddha dengan pikiran dan hati terbuka, sampai kami diperkosa atas namanya,” demikian bunyi petisi itu.

Para pemimpin spiritual Tibet, lanjutnya, bakal membicarakan masalah tersebut saat bertemu di Dharamshala dua bulan usai kunjungan Dalai Lama.

Sementara itu, perwakilan dari pemimpin spiritual Tibet di Eropa, Tseten Samdup Chhoekyapa, mengatakan Dalai Lama secara konsisten mencela perilaku yang tak bertanggung jawab dan tak etis.

Belakangan, Dalai Lama menjadi sorotan usai beredar video ia meminta bocah untuk mengisap lidahnya dan mencium bibir bocah itu.

Aksi itu lantas memicu kecaman dari netizen. Beberapa menyebut tindakan itu sampah dan menjijikkan.

Usai rekaman itu beredar di media sosial, Dalai Lama meminta maaf.

Yang Mulia ingin menyampaikan permintaan maaf ke bocah laki-laki itu dan keluarganya, dan banyak temannya di seluruh dunia, atas luka yang disebabkan ucapannya,” demikian pernyataan Dalai Lama di situs resminya, Senin (10/4).

Dalam pernyataan itu, mereka mengklaim bocah tersebut bertanya kepada Dalai Lama apakah ia bisa memeluk pemimpin agama itu atau tidak.

(isa/bac)




Scroll to Top