Dubes Blak-blakan Senjata dari Barat Tak Cukup Bantu Ukraina

Dubes Blak-blakan Senjata dari Barat Tak Cukup Bantu Ukraina

Jakarta, CNN Indonesia

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkapkan pasokan senjata negara-negara Barat yang telah diterima Ukraina tak cukup untuk melawan Rusia.

Dalam wawancara bersama CNNIndonesia.com, Hamianin menyesalkan negara-negara besar seperti Jerman, Prancis, hingga Italia yang hanya memberikan sedikit persenjataan militer di saat sebetulnya bisa memasok jauh lebih banyak.

Dia membandingkan negara-negara itu dengan negara seperti Polandia, Estonia, Latvia, Lituania, Slovakia, dan Bulgaria yang “hampir memberikan semua senjata yang mereka miliki untuk membantu Ukraina”.

“Secara umum, saya tidak merasa apa yang kami dapatkan sudah cukup,” kata Hamianin.

Sejumlah negara memang ramai-ramai memberikan bantuan senjata kepada Ukraina sejak invasi dimulai tahun lalu. Mulai dari AS, Turki, Inggris, Kanada, Jerman, Spanyol, Prancis, negara-negara Nordik, hingga Baltik satu persatu mengirim persenjataan ke Ukraina.

[Gambas:Video CNN]

Senjata-senjata yang dikirim pun bermacam-macam, antara lain drone, roket, sistem pertahanan udara, howitzer, hingga tank.

Namun, Hamianin berujar beberapa senjata yang sudah diterima itu ada yang tak bisa digunakan. Hal itu lantaran amunisi untuk menggunakan alutsista tersebut beberapa diproduksi oleh negara yang tak menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina.

“Beberapa negara, misalnya Swiss, mereka memproduksi amunisi untuk beberapa canon Jerman, canon pertahanan udara. Namun mereka tidak menyetujui amunisi ini dijual ke Ukraina,” ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

Dia melanjutkan, “Jadi, kami punya senapan mesin, canon, tapi kami tidak bisa menggunakannya karena amunisinya diproduksi oleh negara yang tidak menyetujui pengiriman. Ini sesuatu yang tidak saya pahami. Ini di luar pemahaman saya.”

Swiss memang menjadi salah satu negara yang enggan mengirim bantuan senjata kepada Ukraina. Alasannya, Swiss ingin bersikap netral menanggapi konflik Rusia-Ukraina.

Selain tak mau mengirim, Swiss juga melarang negara-negara lain seperti Denmark, Jerman, dan Spanyol mengirim peralatan buatan mereka ke Kyiv.

Dalam kasus Jerman, larangan itu menyangkut amunisi untuk tank Gepard yang ingin diberikan Berlin kepada Ukraina dengan meminta izin dua kali ke Bern. Namun kedua permintaan itu ditolak Dewan Federal Swiss dengan dalih netralitas dan Undang-Undang Senjata Perang.

(blq/bac)



[Gambas:Video CNN]





Scroll to Top