Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengklaim satu jet tempur Rusia sempat menembakkan rudal di dekat pesawat militer Inggris di Laut Hitam, Kamis (21/10).
Berdasarkan keterangan Wallace, insiden yang “berpotensi membahayakan” itu terjadi pada 29 September. Pesawat Inggris kala itu sedang melakukan patroli di atas Laut Hitam.
Wallace mengungkapkan pesawat RAF RC-135 Rivet Joint Inggris berinteraksi dengan dua jet tempur Sukhoi SU-27. Salah satu jet Rusia itu merilis sebuah rudal di sekitar area itu, tetapi berada “di luar jangkauan visual.”
Wallace juga mengungkapkan ia telah menyampaikan “kekhawatiran” atas peluncuran rudal tersebut dalam surat kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Militer Rusia Valery Gerasimov.
Dalam surat itu, Wallace menegaskan pesawat Inggris tidak bersenjata dan mengikuti jalur penerbangan yang disampaikan sebelumnya.
Wallace juga berpendapat merupakan tindakan bijak untuk menangguhkan patroli sampai pihaknya mendapatkan respons dari Rusia.
Sebagaimana diberitakan AFP, pihak Rusia merespons kabar ini dengan menyalahkan “malfungsi teknis.”
Rusia juga mengakui insiden itu berlangsung di ruang udara internasional, kata Wallace.
Selain itu, Wallace menuturkan ia menyampaikan kabar ini setelah berkonsultasi dengan sekutu.
“Saya telah memulai kembali patroli rutin, tetapi kini ditemani dengan jet tempur.”
Sebelumnya, Rusia sempat menyalahkan kesalahan teknis sebagai penyebab pesawat Sukhoi negara itu jatuh ke gedung warga sipil di dekat Ukraina.
(pwn/bac)