Biden Tolak Labeli Rusia sebagai Negara Pendukung Terorisme

Biden Tolak Labeli Rusia sebagai Negara Pendukung Terorisme

Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menolak menyebut Rusia sebagai negara pendukung terorisme, Senin (5/9).

Kala ditanya oleh reporter jika Biden berencana memasukkan Rusia ke daftar hitam sebagai negara teroris, ia hanya menjawab “tidak.”

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan menggunakan status terorisme “bukanlah cara paling efektif dan kuat untuk membuat Rusia bertanggung jawab.”

Jean-Pierre menuturkan bahwa status tersebut bakal menghambat pengiriman ke daerah pertempuran di Ukraina, pun mencegah kelompok kemanusiaan dan perusahaan berpartisipasi dalam pengiriman gandum negara itu.

[Gambas:Video CNN]

“Itu juga bakal meremehkan [koalisi] multilateral kami yang tak pernah terjadi sebelumnya, yang sangat efektif membuat [Presiden Rusia Vladimir] Putin bertanggung jawab,” kata Jean-Pierre kepada reporter pada Selasa (6/9), dikutip dari AFP.

Ia kemudian berucap, “Itu juga dapat merusak kemampuan kami untuk mendukung Ukraina [dalam negosiasi].”

Dari pihak Ukraina, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba merespons keputusan Biden ini dengan mengatakan tak diberikannya status tersebut ke Rusia “bukan berarti itu tak akan diberikan selamanya.”

“Kami berterima kasih dengan AS atas segala hal yang mereka lakukan untuk Ukraina, tetapi dalam isu spesifik ini, kami tak akan menyerah dan terus menekankan posisi kami, mengingat itu merupakan keputusan yang benar,” kata Kuleba.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkali-kali mendesak negara Barat untuk mendeklarasikan Rusia sebagai negara teroris.

Desakan ini muncul imbas berbagai serangan yang membunuh warga sipil, khususnya serangan di pusat perbelanjaan di Kremenchuk pada Juni. Akibat serangan ini, sebanyak 18 orang tewas.

Sejauh ini, AS hanya menetapkan empat negara sebagai negara pendukung terorisme, yakni Iran, Suriah, Korea Utara, dan Kuba.

Seluruh negara tersebut memiliki perekonomian yang lebih kecil daripada Rusia.

Pelabelan ‘negara pendukung terorisme’ oleh AS bakal membawa konsekuensi luas bagi suatu negara, mengingat Washington merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

(pwn/bac)


Scroll to Top