Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden China, Xi Jinping, merupakan salah satu pemimpin paling berpengaruh di dunia. Sejak menjabat pada 2012, Xi berhasil menggiring China sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar hingga menyaingi Amerika Serikat sebagai “negeri adidaya”.
Di balik popularitas Xi Jinping, publik tak banyak mengenal keluarga sang pemimpin China.
Xi Jinping menikahi penyanyi folk terkenal Peng Liyuan pada 1987 setelah bercerai dari istri pertamanya, Ke Lingling, yang merupakan anak Duta Besar China di Inggris, Ke Hua.
Saat remaja, Peng pernah menjadi siswa di Sekolah Seni Shandong. Di usia yang ke-14 tahun, ia bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat China, dan empat tahun kemudian menjadi tentara reguler.
Sebagai penyanyi berbakat, ia kerap tampil untuk pasukan China, menyanyikan lagu-lagu patriotik memuji China dan Partai Komunis China (PKC).
Setelah menikah dengan Xi, ada masanya mereka jarang bersama karena kesibukan sang suami.
Peng tetap di Beijing, sementara Xi bekerja di Fujian, Zhejiang, atau di tempat lain.
Selama bertahun-tahun, Peng muncul di banyak pertunjukan dan memenangkan berbagai kontes menyanyi nasional.
Banyak yang melihat kesamaan antara Peng dan Jiang Qing, istri Mao Zedong. Sebagaimana Jiang, Peng tertarik pada seni pertunjukan.
Pada 2015, Peng memutuskan mengambil posisi sebagai direktur artistik dalam pementasan ulang opera revolusioner The White-Haired Girl. Opera ini merupakan salah satu model drama Jiang Qing selama Revolusi Kebudayaan.
Terlepas dari kiprah Peng, perempuan kelahiran 1969 itu dinilai banyak orang terlihat sangat mencintai Xi. Dalam berbagai wawancara, Peng menggambarkan sang suami sebagai sosok yang mengayomi, pekerja keras, dan rendah hati.
“Saat dia pulang, saya tak pernah merasa seolah-olah ada pemimpin China yang datang. Di mata saya, dia hanya suami saya,” kata Peng dikutip The Washington pada 2011 lalu.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>