Mayor Jenderal Amerika Serikat, Stephen G. Smith, mengatakan tidak perlu ada negara yang khawatir dan merasa terancam soal latihan militer gabungan Garuda Shield antara 14 negara termasuk Indonesia yang akan berlangsung Agustus mendatang.
Latihan itu, kata Smith yang merupakan salah satu komandan operasi Garuda Shield, merupakan latihan rutin tahunan yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan kapasitas dan kemitraan antara negara-negara yang terlibat terutama dalam bidang militer dan pertahanan.
“Jadi apa yang saya katakan sebelumnya [latihan militer gabungan] ini seharusnya tak menjadi ancaman bagi siapa pun,” kata Smith kepada wartawan di Kedubes AS di Jakarta pada Jumat (29/7).
Pernyataan itu dilontarkan Smith saat merespons pertanyaan wartawan apakah latihan gabungan yang melibatkan hingga 3.000 pasukan ini bisa membangunkan amarah China yang saat ini kembali bersitegang tegang dengan AS. Garuda Shield juga digelar kala AS dan sekutu berupaya membendung pengaruh dan agresivitas China di kawasan Indo-Pasifik.
Smith kemudian menerangkan latihan militer tersebut merupakan agenda tahunan yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade atas undangan pemerintah Indonesia.
“Jadi ini bukan ancaman bagi siapa pun. Ini semua soal bagaimana kami membangun tim untuk meningkatkan Keamanan di wilayah [Indo-Pasifik,” ujar Smith.
Pasukan AS berada di Indonesia bukan saja untuk latihan militer, tetapi juga latihan kepercayaan melalui kerja tim. Menurutnya, dalam kerja tim banyak negara yang terlibat sehingga bisa meningkat stabilitas dan keamanan di kawasan.
Garuda Shield akan berlangsung pada 1 hingga 14 Agustus di Baturaja, Ambarawa dan Batam. Latihan ini melibatkan total 4.000 personel militer dari 14 negara termasuk AS, Australia, Inggris, dan Jepang.
Namun, 14 negara tersebut tak seluruhnya terlibat dalam latihan gabungan. Mereka, kata Smith, ada yang bergabung sebagai observer.
Terkait Jepang, Smith mengungkapkan ia senang Negeri Sakura bisa berpartisipasi dalam latihan gabungan militer ini.
“Itu menyenangkan bagi kami bisa bekerja sama dengan Jepang. Latihan ini akan berlanjut dengan Jepang di masa mendatang. Latihan gabungan dengan Jepang akan berlangsung Desember mendatang,” ujar Smith.
Kabar soal latihan militer gabungan RI dan AS ini mencuat sejak Februari lalu. Menurut laporan TNI sebelumnya, latihan ini akan fokus di darat dan pendaratan di pantai.
Latihan ini juga disebut merupakan latihan terbesar sejak 2009, saat Garuda Shield didirikan.
Perluasan kerja sama militer ini menjadi tanda meningkatnya hubungan pertahanan AS dan beberapa negara Asia Pasifik di tengah selisih soal Laut China Selatan.
(isa/rds)