Ribuan warga Panama turun ke jalan untuk memprotes serentetan masalah ekonomi di negara surga pajak itu, mulai dari kenaikan harga hingga korupsi, pada Selasa (12/7).
AFP melaporkan bahwa para demonstran berarak dari Taman Porras ke arah gedung Majelis Nasional. Mereka mengibarkan bendera Panama sembari mengacungkan poster-poster berisi pesan protes.
Tulisan “Korupsi menggelapkan negara saya” hingga “Kami ingin pemerintah jujur. Di mana uangnya?” terlihat di ruas-ruas jalan Panama.
“Biaya hidup merupakan alasan rakyat turun ke jalan,” ujar salah satu demonstran, Sergio Gallegos, kepada AFP.
Berdasarkan laporan AFP, ini sudah memasuki pekan kedua gelombang demonstrasi menerjang jalan-jalan Panama.
Pekan ini, warga kembali turun ke jalan meski pada Senin (11/7) lalu, Presiden Laurentino Cortizo mengumumkan penurunan 24 persen harga BBM mobil menjadi US$3,95 atau setara Rp59 ribu per galon.
Dia juga memastikan pemerintah tengah menggodok dekrit untuk membekukan harga berbagai produk pangan esensial.
Meski demikian, serikat-serikat warga bersikeras bakal tetap menggelar protes hingga pemerintah menetapkan penurunan harga BBM di bawah US$3 per galon.
Di tengah gelombang protes ini, Menteri Keamanan Panama, Juan Pino, menyerukan “kewarasan” agar “perdamaian sosial” tetap terjamin di tengah “segala perbedaan.”
(has/asa)