Viral! Iklan Paket Wisata ke Bali Tahun 1960-an, Harga yang Tercantum Setara Satu Bungkus Nasi Warteg

Viral! Iklan Paket Wisata ke Bali Tahun 1960-an, Harga yang Tercantum Setara Satu Bungkus Nasi Warteg

loading…

Iklan paket wisata ke Bali tahun 1967. Foto/Facebook Perpustakaan Nasional

JAKARTA – Iklan sebuah biro perjalanan tentang paket wisata ke Bali viral di media sosial belum lama ini. Harga paket wisata yang ditawarkan biro perjalanan tersebut hanya seharga Rp11.880, tapi itu terjadi di tahun 1960-an.

Hal ini kontan membuat warganet melongo. Bahkan ada yang menyebut nilainya setara dengan sebungkus nasi warteg di zaman sekarang.

Iklan jadul yang sempat viral usai diposting di akun Facebook Perpustakaan Nasional itu pernah dimuat harian Sinar Harapan pada 13 Juli 1967 dengan judul Kesempatan Luar Biasa, Berlibur dan Bertamasja ke Bali dengan Harga All-In jang Amat Rendah. Dalam kolom iklan terlihat ada gambar penari Bali.

Baca Juga: Luncurkan Side Events Parekraf, Wamenparekraf: 70 Paket Wisata Disiapkan untuk Delegasi G20

“Seperti pada iklan di bawah ini, sebuah agen perjalanan wisata dengan nama Nitour menawarkan paket berwisata ke Bali dengan harga Rp11.880 untuk satu orang dengan lamanya 4 hari/3 malam. Untuk lamanya wisata 5 hari/4 malam dibandrol dengan harga Rp13.800,” tulis akun Perpustakaan Nasional, dikutip Senin (4/7/2022).

Harga tersebut sudah termasuk tiket pesawat Garuda Indonesia pulang pergi, penginapan di hotel berbintang, dan makan tiga kali sehari.

“Adapun fasilitas yang ditawarkan dari paket wisata tersebut adalah penerbangan pulang-pergi dengan Garuda, penginapan di Hotel Bali Beach yang ultra modern, lengkap dengan 3 kali makan setiap hari dan sight tours yang akan dikenang selamanya,” tulis iklan itu lagi.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Siapkan Paket Wisata Khusus untuk Siasati Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Viral! Iklan Paket Wisata ke Bali Tahun 1960-an, Harga yang Tercantum Setara Satu Bungkus Nasi Warteg

Harga paket wisata ke Bali era 1960-an seperti di iklan tersebut tentu saja sangat jauh berbeda dengan sekarang yang mencapai jutaan rupiah. Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah dan inflasi.

Scroll to Top