Pengamat Politik Charta Politika Ardha Ranadireksa menilai PDIP butuh usaha besar jika mau memajukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon gubernur baik di DKI Jakarta maupun Jawa Tengah.
Menurut Ardha, Gibran belum memiliki hasil kinerja yang cukup untuk diusung sebagai calon gubernur. Ia pun membandingkan situasi Gibran saat ini dengan Presiden Joko Widodo saat maju di Pilgub DKI 2012.
“Gibran saya pikir terbilang masih belum memiliki ekspos dan kinerja yang cukup sebanding dengan Jokowi pada saat itu. Artinya, jika pun PDIP mencalonkan Gibran sebagai Gubernur Jateng atau DKI, tentu akan dibutuhkan effort yang lebih besar dalam menaikkan elektabilitasnya,” kata Ardha saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/6).
Ardha menuturkan, saat maju di Pilgub DKI tahun 2012, kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebagai Wali Kota Solo mencapai lebih dari 85 persen.
Jokowi juga mendapatkan ekspos dari media secara besar-besaran dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, salah satunya blusukan.
Sementara itu, menurut Ardha, rekam jejak Gibran belum terlalu gemilang. Gibran baru menjabat sebagai Wali Kota solo pada Februari 2021.
Namun, lanjut dia, Gibran memiliki modal popularitas untuk maju sebagai calon gubernur. Ardha memaparkan, berdasarkan survei Charta Politika periode Februari lalu, Gibran dipilih mayoritas publik di Jateng sebagai calon gubernur.
“Jadi kembali ke rakyat kalau memang ingin [Gibran] dicalonkan, ya ada beberapa hal yang butuh di-boosting dan dipikirkan lagi oleh PDIP saat ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan pengamat politik Universitas Padjajaran Idil Akbar. Ia menyebut meskipun sosok Gibran lekat dengan Jokowi, tetapi publik belum tentu membuat pilihan serupa seperti saat Jokowi mencalonkan diri sebagai gubernur DKI.
“Tetapi apakah 2024 orang akan mengulang hal yang sama mereka lakukan pada Jokowi ke Gibran? Tidak serta merta,” ujar Idil.
Idil pun mengatakan pencalonan Gibran akan bergantung pada daya tawar yang ia miliki untuk daerah tempatnya maju. Sebab, menurut Idil, Gibran tak bisa terus bergantung pada ketokohan Jokowi.
“Kita kritik ini kan melihat politik ke depan enggak bisa hanya melihat pada faktor seperti itu. Apakah melekat posisi sebagai anak presiden, kan tidak bisa hanya itu yang diukur,” katanya.
Sebelumnya Gibran mengaku mendapatkab wejangan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk maju di pemilihan gubernur.
Gibran menyebut Prabowo menyampaikan wejangan itu saat ia berkunjung ke Hambalang, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Sementara wejangan yang sama disampaikan Megawati dan Puan kala bertemu Gibran di sekolah partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo pun menyatakan lebih mendukung jika Gibran maju di Pilgub DKI Jakarta ketimbang Jawa Tengah di Pilkada 2024 nanti.
Menurutnya, Gibran tetap memiliki kans menang di ibu kota meski tidak asli berasal dari Jakarta. Rudy berkaca pada Jokowi yang dulu memenangkan Pilkada DKI Jakarta.
(cfd/tsa)