Suara.com – Pengembangan vaksin Covid-19 oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan jadi solusi untuk pemerataan distribusi vaksin.
Dijelaskan oleh Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane, kapasitas produksi vaksin BUMN yang cukup besar dapat mendukung peningkatan capaian vaksinasi COVID-19, khususnya untuk vaksin dosis penguat dan untuk anak-anak.
“Harapannya dengan adanya vaksin BUMN nantinya akses terhadap vaksin dapat terus meningkat dan sampai pada semua sasaran, merata sampai ke ujung Indonesia,” katanya dilansir ANTARA.
Dia mengingatkan perlunya penguatan peran puskesmas di daerah-daerah untuk mempercepat peningkatan capaian vaksinasi.
Baca Juga:
Kabar Baik, Sudah 167,9 Juta Penduduk Indonesia yang Terima Vaksin Covid-19
“Puskesmas perlu makin diperkuat, terlebih lagi selama ini puskesmas telah berpengalaman mengejar target vaksinasi, khususnya vaksinasi dasar untuk anak. Dengan penguatan puskesmas diharapkan cakupan vaksinasi akan makin meningkat,” katanya.
Dia juga mengatakan masih perlunya mengintensifkan praktik 3T di daerah-daerah untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
“Praktik 3T ditambah disiplin penerapan protokol kesehatan dan juga vaksinasi merupakan sejumlah upaya yang diperlukan untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19,” katanya.
Dia menjelaskan praktik 3T yang dimaksud adalah pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment).
Menurutnya, peningkatan kapasitas 3T terutama di level mikro harus terus diintensifkan guna menekan risiko penularan dan penyebaran COVID-19.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Ditargetkan Dapat Izin Penggunaan Darurat Juli 2022 Ini
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengeluarkan izin untuk pengembangan uji klinik tahap akhir vaksin BUMN yang merupakan kolaborasi PT Bio Farma, Baylor College of Medicine, dan Eijkman.