Sedikitnya 20 orang tewas dalam pembantaian di Provinsi Ituri, Kongo timur pada Senin (6/6). Informasi itu disampaikan pejabat setempat sembari menyebut milisi ADF, sebuah kelompok yang disebut ISIS sebagai afiliasinya, dicurigai terlibat dalam aksi tersebut.
Namun keterangan berbeda soal jumlah korban pembantaian disampaikan Kepala Palang Merah di Irumu David Beiza. Ia mengatakan relawan dari organisasinya telah menemukan 36 mayat di lokasi pembantaian.
Ia mengatakan pembantaian terjadi sekitar pukul delapan malam.
“Pemberontak ADF tiba sekitar pukul delapan malam. Mereka bergerak dengan tenang. Untungnya, banyak penduduk yang dapat melarikan diri,” katanya seperti dikutip dari AFP, Senin (6/6) malam.
Ituri dan Provinsi tetangga Kivu Utara sedang berjuang melawan serangan kelompok bersenjata yang banyak dari mereka merupakan warisan perang di timur Republik Demokratik Kongo. Pembantaian sering terjadi di daerah tersebut.
ADF telah disalahkan atas pembantaian, penculikan dan penjarahan yang dilakukan di daerah itu sejak 2013 lalu. Mereka karena itu menjadi sasaran dalam operasi gabungan yang diluncurkan pemerintah Uganda sejak November lalu atau usai serangan bom mengguncang Kampala, ibu kota negara tersebut.
Operasi tersebut seharusnya berakhir pada 31 Mei. Tapi itu diperpanjang dua bulan.
(afp/agt)