Jangan Langsung Panik saat Temukan Benjolan Payudara seperti Marshanda, Lakukan 3 Langkah Ini!

Suara.com – Marshanda mengaku sudah mulai menyadari ada benjolan di payudara sejak setahun lalu. Rupanya, itu merupakan tumor payudara.

Marshanda bercerita benjolan pada payudaranya terkadang menimbulkan rasa sakit hingga ia butuh istirahat sesaat. Tetapi, ia tak ingin memvonis dirinya menderita kanker payudara hingga hasil MRI yang lebih jelas keluar.

“Gue nggak bisa bohong ngerasa sakit di payudara gue yang bertumor kadang-kadang, ini kalau ngilu gue berhenti dulu ya temen-temen karena butuh istirahat bentar,” kata Marshanda dalam Youtube MARSHED.

Kebanyakan wanita biasanya akan mulai cemas ketika menemukan ada benjolan pada payudara. Mereka mungkin berpikir itu tanda kanker payudara, tetapi bisa jadi itu tumor.

Baca Juga:
Marshanda Umumkan Idap Tumor Payudara, Apa Bedanya dengan Penyakit Kanker?

Bila hal ini terjadi pada Anda, ada baiknya tidak langsung panik mengenai benjolan payudara tersebut. Dilansir dari Hellosehat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ketika Anda menemukan benjolan pada payudara.

1. Cek payudara kembali

Anda harus mengecek kembali dengan cara merasa semua bagian payudara, kiri maupun kanan. Ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan sesudah atau sebelum jadwal menstruasi. Anda juga harus memperhatikan gejala lainnya.

2. Periksa jadwal menstruasi

Bila Anda menemukan adanya benjolan di payudara, cobalah untuk kembali mengecek kalender menstruasi. Karena, munculnya benjolan payudara bisa jadi tanda Anda akan menstruasi.

Baca Juga:
Giliran Nigeria Laporkan Kasus Cacar Monyet: 21 Terinfeksi, 1 Orang Meninggal

3. Konsultasi

Bila Anda sudah merasa tak nyaman dan khawatir dengan benjolan payudara, Anda bisa konsultasi dengan dokter untuk memastikannya.

Anda mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan kanker payudara, seperti mammografi, MRI payudara atau USG payudara bila benjolan mengarah pada kondisi serius.

Anda juga mungkin perlu melakukan biopsi payudara dan lainnya bila ditemukan tumor guna mengidentifikasi tumor jinak atau ganas.