Suara.com – Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau ILUNI UI, Andre Rahadian menilai kekerasan yang dialami Dosen UI, Ade Armando disebabkan polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat.
“Tindak kekerasan seperti pengeroyokan dan potensi kekerasan lainnya yang mungkin terjadi, semakin hari menunjukkan masyarakat Indonesia mudah terpolarisasi,” kata Andre dalam keterangannya tertulisnya yang diterima Suara.com, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, hal itu terjadi karena keprihatinan masyarakat atas situasi pandemi, gejolak sosial dan harga-harga yang naik serta tensi politik yang meningkat menuju 2024.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah Kohesi Kebangsaan, sehingga anak bangsa tidak mudah terpecah belah karena polarisasi yang semakin menajam,” ujarnya.
Baca Juga:
Sebut Pelakunya Pengecut, Moeldoko Kecam Aksi Pengeroyokan Ade Armando
Di samping itu menyoal kekerasan yang dialami oleh Ade Armando, Andre mendesak agar kepolisian segera mengusutnya dan menangkap para pelaku.
“ILUNI UI mengecam segala bentuk kekerasan di kegiatan aksi yang digerakkan mahasiswa pada 11 April serta menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa salah seorang dosen yang juga alumni UI Ade Armando,” tegas Andre.
Dia berpendapat seharusnya kebebasan berekspresi dilakukan dengan cara yang baik serta tidak boleh menghalalkan tindak kekerasan dan pengeroyokan dari pihak manapun.
Apalagi menurutnya, tujuan Ade Armando adalah untuk menyuarakan dukungannya terhadap perjuangan mahasiswa dengan cara yang damai.
“Kedatangan beliau adalah bentuk ekspresi berpendapat yang seharusnya dilindungi undang-undang, apalagi dengan cara yang damai,” kata Andre.
Baca Juga:
Kameramen Cokro TV: Ade Armando Dikeroyok Selama 20 Menit Hingga Dapat Perlindungan Polisi
Saat aksi unjuk rasa mahasiswa di depan DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Ade Armando yang juga pegiat media sosial menjadi korban kekerasan. Dia dipukul secara membabi buta dan bahkan hampir ditelanjangi oleh pelaku yang diduga penyusup di tengah massa mahasiswa.