Suara.com – Xanax, nama generik dari obat Alprazolam, dapat digunakan untuk mengobati kecemasan jangka pendek. Karena memiliki sifat adiktif, obat ini tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang.
Efek obat ini relatif cepat, yakni sekitar satu hingga dua jam setelah dikonsumsi. Namun, selama waktu ini pengguna juga merasakan beberapa efek sampingnya, seperti sedasi dan pusing.
Efek samping ini muncul karena neurotransmitter GABA dapat memblokir pembawa pesan kimia selain kortisol di otak.
Efek samping penggunaan Xanax
Baca Juga:
Bantu Atasi Stres dan Kecemasan, Dokter Sarankan Lakukan Latihan Pernapasan Ini!
Berdasarkan Insider, Xanax dapat menyebabkan efek samping di seluruh tubuh, termasuk di otak, jantung, dan otot.
Berikut daftar efek samping, yang diurutkan dari yang paling umum hingga jarang:
- Otak: mengantuk, sakit kepala, pusing, gangguan memori
- Sistem perncernaan: sembelit, mual, perubahan nafsu makan
- Jantung: detak jantung cepat, nyeri dada
- Organ sensorik: mulut kering, penglihatan kabur, tinitus atau telinga berdenging
- Sistem pernapasan: penekanan pernapasan yang dapat menyebabkan napas lambat, dangkal, dan sesak napas
Xanax juga dapat menyebabkan amnesia anterograde, kondisi ketika otak mengalami kesulitan untuk membentuk ingatan.
Jika efek sampingnya terasa parah atau tidak hilang dalam jangka panjang, maka perlu memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga:
WHO: Depresi dan Kecemasan Meningkat 25 Persen di Dunia, Masih Banyak yang Belum Terungkap