loading…
Rektor IPB University Prof Arif Satria. Foto/Dok IPB University
“Selain itu minat lulusan SMA yang masih sangat tinggi untuk menjadi dokter merupakan latar belakang berdirinya Fakultas Kedokteran IPB University. Keunggulan Fakultas Kedokteran yang akan didirikan oleh IPB University yaitu pendidikan dokter agromaritim berbasis one health. Sampai saat ini proses pendirian Fakultas Kedokteran sudah mencapai pembahasan di Senat Akademik IPB University,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa IPB Raih Juara dan Runner-Up dalam Vocal Atma Cordis Systolic 2022
Menurut Rektor IPB University, membuka Fakultas Kedokteran merupakan bagian dari interest/minat yang saat ini sangat berhimpitan dengan agromaritim. “Agromaritim tidak hanya bicara pertanian, tidak hanya bicara energi, tidak hanya bicara biomaterial, tetapi juga kesehatan,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini Indonesia didominasi obat-obatan impor. Padahal kita tahu bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati luar biasa. Hal ini dapat menjadi modal bagi sektor agromaritim untuk men-support menuju kedaulatan Kesehatan.
“Sehingga IPB University sudah merasa dekat dengan dunia kesehatan. Belum lagi di masa pandemi ini, kita menyadari betapa tenaga medis sangat diperlukan. Tenaga medis sangat berperan penting bagi keselamatan dan kesehatan bangsa,” imbuhnya.
Baca juga: Mahasiswa UB buat Antibiotik Alternatif dari Tanaman Sambiloto
Ia juga mengatakan bahwa pertanian tidak terlepas dari aspek kesehatan dalam konsep one health. Kesehatan merupakan satu kesatuan. “Ini sudah merupakan konsep global. Kesehatan manusia dan kesehatan hewan akan menjadi satu kesatuan. Kita bisa menyaksikan sumber penyakit manusia dari hewan. Satu contoh adalah COVID-19. Sehingga butuh integrasi, kesehatan hewan dan manusia,” tuturnya.
Untuk itu, imbuhnya, IPB University memiliki konsen bahwa ke depan butuh integrasi antara kesehatan hewan dan manusia. Banyak program pendidikan dan riset IPB University yang sangat dekat dengan dunia biomedis.
“Contohnya, program studi ilmu gizi, biologi, biokimia dan lain-lain. Selain itu ada sekitar 114 inovasi IPB University yang terkait biomedis. Contohnya adalah inventpro, produk Polymerase Chain Reaction atau PCR yang harganya jauh lebih murah. IPB University juga bisa menciptakan kit untuk mengukur antibodi. IPB University juga punya ahli bayi tabung. Tidak hanya itu dokter-dokter manusia dari rumah sakit di Indonesia banyak yang melanjutkan studi ke IPB University untuk Program Pendidikan S2 dan S3. Ini semakin mengukuhkan peran IPB masuk dunia Kesehatan,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dengan adanya Fakultas Kedokteran, karya-karya IPB University di bidang medis akan mendapatkan legitimasi. “Banyak karya di bidang medis, ini adalah gongnya. IPB University sudah sejak lama punya kompetensi di bidang kesehatan. Ini adalah harapan besar dari publik,” pungkasnya.
(mpw)