Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, mengatakan negosiator Rusia, Vladimir Medinsky, salah kaprah soal keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan mengurangi serangan di Ukraina. Hal ini bertolak belakang dengan negosiator Kremlin tersebut.
Kadyrov mengatakan Putin tak akan membuat konsensus menyoal perang di Ukraina. Ia juga yakin Putin tak akan begitu saja menghentikan apa yang sudah dia mulai di negara Eropa Timur itu.
“Kami tak akan membuat konsensus. Itu Medinsky bikin kesalahan, dia membuat pernyataan yang salah,” kata Kadyrov pada Rabu (30/3) dikutip Reuters
Ia kemudian menegaskan, “Dan, jika Anda kira dia (Putin) akan berhenti apa yang sudah dimulainya sebagaimana berita beredar sekarang, itu tidak benar.”
Sebelumnya negosiator Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan Moskow akan mengambil langkah untuk meredakan konflik termasuk mengurangi serangan dan menarik pasukan dari ibu kota Ukraina, Kyiv.
Pernyataan itu ia sampaikan sebagai hasil pertemuan yang berlangsung di Turki pada 28-30 lalu.
Usai negosiasi, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim akan mengurangi intensitas serangan di Kyiv dan Chernihiv. Namun, menurut pejabat Ukraina serangan terus terjadi dan sirene merang di penjuru negeri.
Dalam perang itu, pasukan Rusia dibantu pasukan Chechen. Kadyrov mengerahkan pasukannya ke Ukraina sebagai bentuk pembelaan terhadap Putin.
Ia cukup terlibat dalam beberapa upaya pengambilalihan kota di Ukraina, salah satunya Mariupol.
Pernyataan yang saling bertabrakan antara pemimpin Chechen dan negosiator Ukraina merupakan masalah tak bisa di tengah perang.
“Ini tentu saja masalah serius bagi Putin,” kata pengamat politik, Tatiana Stanovaya.
(isa/bac)