Studi: Hiperseks Bisa Jadi Tanda Trauma

Studi: Hiperseks Bisa Jadi Tanda Trauma

Studi: Hiperseks Bisa Jadi Tanda Trauma

Suara.com – Setiap orang mengatasi trauma dengan cara yang berbeda. Ada yang menjadi takut pada hal-hal yang mengingatkannya pada masa lalu, dan ada juga yang mengembangkan perilaku tak biasa yang sekilas tampak tak berhubungan dengan traumanya. Misalnya, menjadi hiperseks.

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di Journal of Affective Disorders menemukan bahwa perilaku hiperseksual mungkin merupakan reaksi terhadap trauma masa lalu, dan itu terkait dengan gangguan stres pasca-trauma dan depresi.

“Orang yang hiperseks mungkin menemukan bahwa hasrat seksual menjadi lebih menantang atau lebih menggairahkan karena parameter mereka telah diubah oleh trauma,” demikian kata Allison Kent, seorang terapis di Favored Wellness Counseling di Pennsylvania, seperti dilansir dari HuffPost.

Lalu, apa tandanya kalau kecanduan Anda terhadap seks ternyata berkaitan dengan trauma masa lalu? Simak 5 tanda-tandanya berikut ini.

Baca Juga:
Studi: Covid-19 Dapat Menyebabkan Masalah Gangguan Mental Dalam Jangka Panjang

1. Mengutamakan seks di atas segalanya
“Memprioritaskan seks di atas hal lain adalah tanda bahaya bahwa dorongan seksualitas Anda tidak sehat,” kata Kent.

Ini termasuk kesulitan mengendalikan pikiran, tindakan, atau percakapan tentang seks, atau bertindak secara kompulsif saat hasrat seks datang, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

2. Terlibat dalam perilaku seks berisiko
Melakukan hubungan seks yang berisiko atau berbahaya, misalnya tidak menggunakan perlindungan atau berganti-ganti pasangan, juga bisa menjadi pertanda trauma.

Kebutuhan untuk menenangkan gejala psikologis dan fisiologis yang terkait dengan trauma ini dapat menyebabkan perilaku seks berisiko, termasuk kurangnya pemahaman tentang pemilihan pasangan, dan mengabaikan kebutuhan Anda sendiri akan keamanan saat berhubungan seks.

3. Mengendalikan orang lain dengan seks
Orang dengan trauma masa lalu dapat menggunakan seks untuk mengontrol atau mengendalikan orang lain.

Baca Juga:
Mawar AFI Akui Sulit Melayani Steno Ricardo karena Luka Masa Lalu: Bagaimana Trauma Memengaruhi Hasrat Seksual?

“Beberapa orang menggunakan seks untuk merasa dicintai dan diakui. Beberapa orang menggunakan seks untuk manipulasi. Seks juga bisa menjadi pelarian,” kata Kent.

Scroll to Top