Poster Game Changing di Sarinah Jadi Bulan-bulanan Warganet: Seperti Omongan Vicky Prasetyo

Poster Game Changing di Sarinah Jadi Bulan-bulanan Warganet: Seperti Omongan Vicky Prasetyo

Suara.com – Pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta Pusat kembali dibuka pada Senin (21/3/2022). Sarinah pertama kali dibuka setelah ditutup untuk renovasi sejak Juni 2020.

Pembukaan kembali pusat perbelanjaan Sarinah itu lantas menuai perhatian publik. Bahkan, pembukaan kembali Sarinah usai renovasi itu sempat menjadi viral dan trending topic di Twitter.

Namun, baru beberapa hari dibuka, Sarinah menuai kritikan dari warganet. Hal itu karena penulisan pada poster yang terletak di salah satu sudut Sarinah dinilai terlalu panjang.

Warganet mengkritik bahwa Sarinah mampu merenovasi gedung, tetapi urusan literasi masih diabaikan.

Baca Juga:
Wanita Berhijab yang Tabrak SPKT Polres Pematangsiantar Resmi Tersangka

Mereka sanggup dan mampu merenovasi gedung Sarinah jadi luar biasa apik. Namun, coba lihatlah… Tulisan macam apa ini? Enggak sanggup bayar copywriter, kah? Gimana hati enggak sakit, kalau urusan literasi masih terus-menerus diabaikan dan dianggap enggak penting begini?” cuit akun Twitter @ti***** melalui akun Twitter pada Rabu (23/3/2022).

Baru Dibuka, Poster di Sarinah 'Njlimet' Jadi Bulan-bulanan Warganet [twitter]
Baru Dibuka, Poster di Sarinah ‘Njlimet’ Jadi Bulan-bulanan Warganet [twitter]

Diketahui, poster yang terletak di salah satu sudut Sarinah itu menceritakan tentang sejarah singkat Sarinah.

Dalam poster, dijelaskan bahwa Sarinah tetap menjaga esensi sebagai wadah komunitas meski telah bertransformasi.

Akan tetapi, poster yang menjelaskan sejarah singkat Sarinah itu dikritik karena bahasanya yang terlalu berbelit-belit.

Selain itu, warganet juga mengkritik banyak salah penulisan pada poster, tatanan konten, hingga tulisannya dinilai sebagai hasil dari mesin terjemahan tanpa disunting kembali.

Baca Juga:
Viral Pria Jepang Bikin Ayam Goreng Bumbu Indomie, Videonya Ditonton 16 Juta Kali

Lebih lanjut, tidak sedikit warganet yang mendapati bahwa poster itu masih menggunakan kata-kata yang tidak sesuai KBBI dan ejaan yang tidak sesuai pedoman.

Scroll to Top