Google mengumumkan perilaku pengguna di Indonesia selama 2021. Dalam laporannya, masyarakat Indonesia semakin tidak percaya informasi hoaks.
Laporan Google yang bertajuk Year in Search 2021: Look back to move your business forward mengungkapkan kenaikan pencarian kata kunci ‘berita bohong’ sebesar 52 persen dan ‘kebocoran data’ sebesar 33 persen. Peningkatan kata kunci berita bohong sebagai pertanda meningkatnya kesadaran masyarakat pada pentingnya informasi yang akurat dan benar.
“2021 adalah tahun untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi dan untuk mengevaluasi kembali apa yang penting bagi kita sebagai individu dan sebagai penghuni Bumi,” jelas Yolanda Sastra, Head of Ads Marketing, Google Indonesia dalam sebuah acara virtual, Selasa (22/2).
“Orang Indonesia membuka Google Search untuk mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi,” imbuhnya.
Laporan ini menghimpun data dari Google Trends (Agustus 2020-Agustus 2021), eConomy 2021, dan Google Destination Insights (November 2020-Oktober 2021).
Hal yang ditunjukkan laporan tersebut juga pergeseran perilaku belanja yang lebih mengandalkan platform online, meski pusat perbelanjaan offline telah buka kembali. Penelusuran ‘seller center’ meningkat 69 persen dan ‘belanja cepat’ 46 persen.
Kemudian masyarakat Indonesia juga semakin menganggap penting praktik hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan. Hal tersebut ditunjukkan dari meningkatnya penelusuran kata kunci ‘cruelty-free’ (bebas uji coba hewan) sebesar 65 persen, ‘carbon footprint’ (jejak karbon) meningkat 114 persen, dan ‘ramah lingkungan’ meningkat 114 persen.
Perubahan pada 6 sektor utama
Selain perubahan pada perilaku konsumen, Google juga mencatat beberapa perubahan yang terjadi pada sejumlah sektor utama dalam periode satu tahun (Agustus 2020 hingga Agustus 2021).
Pada sektor perawatan kecantikan dan diri, orang Indonesia ingin tahu tentang jenis produk baru, dengan minat penelusuran naik 133 persen untuk ‘ceramides’ dan lebih dari 30 kali lipat untuk ‘bakuchiol’. Perawatan pria juga mengalami peningkatan penelusuran untuk ‘serum pria’ sebesar 57 persen dan ‘facial wash men’ (sabun muka pria) sebesar 62 persen.
Kemudian untuk sektor keuangan, semakin banyak orang Indonesia yang ingin menambah pengetahuan keuangan untuk menyiapkan masa depan. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan penelusuran pada kata kunci ‘belajar investasi’ sebesar 83 persen dan ‘aplikasi investasi’ sebesar 70 persen.
Lalu pada sektor makanan dan minuman, orang Indonesia tampak mencari opsi makanan yang lebih sehat, dengan penelusuran pada makanan ‘plant based’ yang naik sebesar 233 persen dan ‘susu rendah lemak’ yang naik 69 persen
Pada sektor media dan hiburan, game menjadi bidang yang semakin digemari. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan penelusuran pada kata kunci ‘mabar online’ sebesar 70 persen, ‘walkthrough video game’ sebesar 30 persen, dan topik terkait kompetisi e-sport sebesar 200 persen.
Sementara itu pada sektor teknologi ulasan online menjadi topik yang semakin populer, dengan peningkatan penelusuran ‘rekomendasi hp’ sebesar 38 persen dan ‘rekomendasi elektronik’ sebesar 78 persen.
Lebih lanjut, pada sektor transportasi dan perjalanan, orang Indonesia tampak lebih sadar akan pentingnya mengurangi emisi. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan penelusuran ‘electric car’ (mobil listrik) sebesar 54 persen, ’emisi mobil’ sebesar 85 persen, dan ‘kendaraan ramah lingkungan’ sebesar 230 persen.
(lom/mik)