Suara.com – Chief Executive Officer (CEO) Arsari Group, Hashim S. Djojohadikusumo, mengklaim tidak akan menjual lahannya yang berada di dekat proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke negara. Apalagi kata dia, memberikan lahan tersebut ke pemerintah.
Diketahui, Hashim Djojohadikusumo yang juga adik dari Ketum Grindra Prabowo Subianto saat ini memiliki ratusan ribu hektar lahan di Kalimantan Timur yang dekat dengan proyek IKN.
“Saya tidak ada menjual atau memberikan (lahan) ke pemerintah,” ujar Hashim dalam jumpa pers, Selasa (8/2/2022).
Hashim menyebut pihaknya tak akan menjual lahannya ke negara lantaran dirinya telah memberikan 93 ribu hektar kepada masyarakat dan Pemda setempat pada 2013 lalu.
Baca Juga:
Dituduh Dapat Proyek Ibu Kota Negara, Hashim Djojohadikusumo: Ini Kebohongan Besar Sekali
Sehingga kata dia, dirinya tak memiliki kewajiban untuk menyerahkan lahannya lagi.
“Saya sudah memberikan ke negara 93 ribu hektare 8 tahun lalu. Saya merasa tidak punya kewajiban untuk menyerahkan lagi, waktu itu memberikan tanpa ada kompensasi,” kata Hashim.
Lebih lanjut, Hashim menyebut dirinya berencana akan menggarap proyek pelestarian hutan alami.
“Perlu saya sampaikan, di hutan, saya lestarikan 50 ribu hektare terdapat 400-500 orang utan dewasa dan anak,” katanya.
Sebelumnya, Hashim menjelaskan bahwa pihaknya yakni Arsari Group telah memiliki lahan seluas 260 ribu hektar di daerah Balikpapan di Kalimantan Timur sejak 2007 silam yang di dalamnya terdapat pelabuhan kecil seluas 450 hektar.
Baca Juga:
Tinjau Vaksinasi di Stadion Patriot Bekasi, Kapolri Imbau Warga Tak Panik Hadapi Lonjakan COVID-19
“Saya waktu itu memutuskan untuk membeli suatu HPH (Hak Pengusahaan Lahan) suatu perusahaan yang punya HPH yang cukup besar 260 ribu heketar sekaligus juga ada tanah, sebagainya itu sejumlah kurang lebih 450 hektar dan waktu itu 2007,” ucap dia.
Kemudian pada 2013, Hashim melepaskan ke masyarakat dan Pemda setempat seluas 93 ribu hektar. Kata Hashim, lahan tersebut ia lepaskan ke masyarakat tanpa mendapat kompensasi apapun.
“Lalu tahun 2015 dan 2016, tentunya menggambarkan konsep program kami untuk melakukan rebiosasi atau penanaman kembali hutan-hutan yang rusak secara tumpang sarim suatu konsep sebetulnya menjadi bidang usaha grup Arsari,” kata dia.
Selanjutnya kata Hashim, pihaknya mengembangkan proyek untuk mensuplai air bersih pada 2015 ke sejumlah kota ke Kalimantan. Pihaknya juga mengajukan ke industri seperti kilang Pertamina, pabrik kertas, pabrik sawit, dimana industri tersebut memerlukan air bersih.