Atasi Timbunan Food Loss, Mahasiswa ITS Gagas Aplikasi SABAYUR

Atasi Timbunan Food Loss, Mahasiswa ITS Gagas Aplikasi SABAYUR

loading…

Mahasiswa ITS menciptakan aplikasi SABAYUR yang dapat mempermudah pemasaran hasil pertanian yang telah mendekati masa kadaluarsa. Foto/Dok/ITS

JAKARTA – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) menciptakan aplikasi SABAYUR yang dapat mempermudah pemasaran hasil pertanian yang telah mendekati masa kadaluarsa.

Aplikasi ini tercetus karena mereka melihat timbunan food loss dan food waste di Indonesia selama 20 tahun terakhir mencapai maksimal 48 juta ton per tahun, yang menyumbang 7,29% rata-rata emisi gas rumah kaca Indonesia.

Baca juga: Bersanding Harvard dan Stanford, UGM Masuk 10 Besar Dunia Kampus Top di Instagram

Produk ciptaan Ajeng Almira Tarisha Asri dan Erza Janitradevi Nadine ini menjadi solusi yang tepat untuk penanganan bahan pangan sayuran yang prosesnya paling tidak efisien.

Di mana kehilangannya mencapai 62,8% dari seluruh pasokan domestik sayuran yang ada di Indonesia. Dengan aplikasi SABAYUR, produk hasil pertanian yang dijual akan mendapatkan diskon minimal 50 % setiap pembelanjaannya dengan menyesuaikan umur simpan produk hasil pertaniannya.

Untuk itulah, menurut duo mahasiswa Teknik Kimia dan Teknik Informatika ini, SABAYUR dapat membantu penjualan pedagang di pasar tradisional maupun pasar swalayan.

Baca juga: Ini Sederet Pejabat Tinggi Negara Lulusan Universitas Indonesia

Menurut Ajeng Almira Tarisha Asri, penggunaan aplikasi ini tergolong mudah dan praktis sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat. “Mulai dari pengguna yang masih awam hingga yang telah mahir menggunakan aplikasi berbasis mobile,” katanya melalui siaran pers, dikutip Jumat (4/2/2022).

Mengenai cara penggunaannya, Tarisha menjabarkan, tentu diperlukan akses internet. Ketika kali pertama membuka aplikasi, pengguna akan terarah pada landing page untuk mendaftarkan akun pengguna.

Scroll to Top