Pangeran Arab Saudi sempat berselisih dengan mantan istrinya karena persoalan properti pengelolaan rumah mewah di Beverly Hills.
Pangeran Faisal Bin Abdullah Bin Abdulaziz Al Saud menuduh mantan istrinya, Fahdah Husain Abdulrahman Al-Athel, gagal menjaga properti yang mereka punya dan tidak membayar pajak dengan benar.
Pasangan ini juga berselisih terkait pihak yang berhak menjual properti tersebut, menurut dokumen Pengadilan Delaware Chancery.
Sementara itu, pengacara Fahdah, Steven Caponi, dalam pengadilan pada 2020 lalu berargumen kerusakan properti tersebut terjadi karena mantan suaminya.
Pangeran disebut mengabaikan kondisi properti, mengizinkan penghentian utilitas, menimbulkan bahaya kebakaran hutan, dan memeras denda ribuan dolar dari asosiasi pemilik rumah lokal.
Beberapa anggota asosiasi ini tidak senang bangsawan Arab Saudi membeli properti sebagai ‘alat bermain’ dan membiarkannya rusak, lanjut Caponi, dikutip dari Bloomberg.
Meski demikian, pangeran dan putri Arab Saudi telah setuju untuk menyelesaikan gugatan yang diproses selama tiga tahun ini.
Persyaratan penyelesaian gugatan bersifat rahasia. Tetapi seorang hakim menyimpulkan kesepakatan itu adil, masuk akal, dan memadai, untuk kepentingan terbaik” untuk para bangsawan yang bertikai, menurut dokumen pengajuan pada Selasa (1/2).
Sementara itu, persidangan untuk kasus ini dijadwalkan pada Maret 2022.
Pasangan yang menikah pada 2001 ini membeli bangunan dengan luas lebih dari 2.500 meter persegi di 76 Beverly Park Lane, California. Bangunan ini dibeli melalui perusahaan Delaware pada Oktober 2011 dengan harga US$16,8 juta (Rp241 miliar).
Kini, harga properti itu dipasang sekitar U$20 juta (Rp287 miliar), dikutip dari Bloomberg.
Properti ini memiliki dua mansion terpisah dengan 18 kamar tidur dan 28 kamar mandi. Beberapa orang yang tinggal di kompleks tersebut antara lain aktor Mark Wahlberg dan kepala eksekutif dana Platinum Equity Tom Gores. Lima belas tahun kemudian, pasangan ini bercerai di 2016.
Menurut laman resmi Human Rights Watch, pangeran Faisal sendiri ditahan otoritas Arab Saudi pada 27 Maret 2020. Pangeran Faisal merupakan anak dari Raja Abdullah yang ikut ditahan secara sewenang-wenang oleh pemerintah negara itu.
(bac)