Sultan Gustaf AL Ghozali alias Ghozali Everyday (22) tidak menyangka foto selfie dalam bentuk non-fungible token NFT ada peminatnya. Ghozali pun meraup cuan sekitar Rp1,5 miliar dari jual foto NFT.
Menurut Ghozali Everyday awalnya ia hanya mengunggah fotonya di platform OpenSea Opensea yang merupakan marketplace NFT terbesar di dunia seperti orang pada umumnya memposting karya foto.
“Aku nyangkanya enggak ada yang bakal beli makanya harganya saya patok awal di 3 dollar emang sengaja biar engga ada yang beli,” kata Ghozali saat diwawancarai oleh 20Detik, Jumat (14/1).
Mahasiswa asal Semarang ini mengatakan bahwa alasan dirinya upload di marketplace OpenSea adalah karena dia membayangkan foto-foto selfienya dimiliki oleh para kolektor NFT.
Pasalnya aset digital NFT yang ada di OpenSea didominasi oleh gambar 2D atau 3D yang bagus, sehingga tampaknya akan menjadi lucu jika fotonya menjadi salah satu bagian dari hal tersebut.
“Aku mikirnya lucu juga kalau salah satu kolektor ada yang punya muka saya,” kata Ghozali.
Berkat foto selfie yang ia jual di marketplace OpenSea, Ghozali berhasil meraup cuan hingga miliarn rupiah. Harga foto selfie miliknya berhasil terdongkrak berkat popularitas yang kian menanjak, bahkan harga termurah bagi sebuah foto selfie milik Ghozali menembus 0,3 ETH atau sekitar Rp14 juta.
Ghozali menjelaskan bahwa dirinya mulai mengunggah swafoto ke OpenSea pada awal Desember 2021, namun baru mempromosikan karyanya tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Kemudian ia juga menjelaskan awal mula popularitasnya dipicu oleh promosi yang dilakukan oleh komunitas NFT Indonesia, disertai dengan sejumlah pembelian oleh keluarga dan beberapa figur terkenal.
“Awal-awal dipromosiin sama komunitas NFT Indo terus orang rumah juga ikutan beli bahkan sampai Chef Arnold bahkan belinya enggak cuma satu tapi 25 foto wajah saya,” jelas Ghozali.
Ghozali mengaku foto yang dikumpulkannya sejak 2017 silam itu sebetulnya untuk digunakan membuat animasi timelapse. Ia berniat untuk menggabungkan foto-foto selama 5 tahun tersebut menjadi sebuah video.
(lnn/mik)