Jakarta, CNN Indonesia —
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kazakhstan dan Tajikistan mengeluarkan sejumlah imbauan untuk para warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara itu usai penetapan status darurat oleh pemerintah setempat.
Salah satunya adalah mengimbau WNI agar tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan yang sangat penting.
“Dengan hormat disampaikan imbauan kepada seluruh WNI di wilayah Kazakhstan tidak pergi luar rumah kecuali untuk hal-hal yang penting,” demikian pernyataan tertulis KBRI Kazakhstan yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (6/1).
Selain itu, KBRI juga mengimbau agar para WNI untuk selalu waspada dan berhati-hati serta menjauhi kerumunan.
KBRI juga meminta warga Indonesia mematuhi aturan yang dikeluarkan Pemerintah setempat. Seperti menjaga ketertiban, dan tidak ikut dalam aksi-aksi massa yang dilakukan di wilayah setempat, kemudian tidak memberikan komentar yang memicu konflik lebih besar.
“Tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap perkembangan situasi dalam negeri Kazakhstan,” lanjut KBRI.
Kazakhstan tengah berada dalam kekacauan usai kerusuhan terjadi saat demo besar menyoal kenaikan harga LPG pada Rabu ( 5/1).
Imbas kerusuhan itu, Pemerintah Kazakhstan menerapkan status darurat di kota Almaty dan provinsi barat Mangystau usai ribuan orang turun ke jalan dan menuntut pengunduran diri pemerintah.
Status darurat itu berlaku mulai 5 hingga 19 Januari. Dalam aturan tersebut, jam malam juga akan diberlakukan dari pukul 23.00 hingga 07.00 pagi waktu setempat. Pembatasan keluar masuk dari kedua kota itu pun dalam pengawasan ketat.
Militer Kazakhstan juga disebut membunuh belasan pendemo yang menyerbu gedung pemerintahan. Kabar itu terungkap tak lama usai aliansi militer yang dipimpin Rusia setuju mengirim pasukan ke negara tersebut.
Baca di halaman berikutnya soal tujuh imbauan KBRI ke WNI setelah Kazakhstan berstatus darurat…