Suara.com – Orang-orang di wilayah Tabuk dekat perbatasan Yordania bangun pada pagi hari di Tahun Baru untuk melihat pasir gurun yang tertutup selimut salju putih.
Menyadur Arab News Selasa (4/1/2022), pegunungan Jabal Al-Lawz biasanya menyaksikan hujan salju saat suhu turun, dan musim dingin dianggap sebagai waktu terindah sepanjang tahun di wilayah tersebut.
Faris Al-Harbi, seorang insinyur yang dulu tinggal di Tabuk, mengatakan ia merindukan suasana itu di mana ia bisa menikmati masakan bibinya di tengah salju.
“Setiap tahun kami menunggu salju turun agar kami bisa pergi menikmati kabsa (hidangan tradisional Saudi) yang dimasak bibi kami di atas salju. Itu adalah salah satu ritual kami.”
Baca Juga:
Selangkah Lebih Maju, Arab Saudi Buka Program untuk Calon Masinis Wanita
Arab Saudi dikenal dengan iklim gurun yang kering, tapi suhunya bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya karena memiliki bentang alam yang beragam, mencakup gunung, pulau, gurun, gua, dan lembah.
Salju biasanya turun di daerah pegunungan utara Turaif, Tabuk, Arar, dan Rafha.
Penduduk setempat dan pengunjung melakukan perjalanan dari berbagai daerah untuk menikmati cuaca dingin yang sejuk dan aktivitas musim dingin seperti seluncur salju.
“Puncak gunung Tabuk menyaksikan salju setiap tahun, dan itu menarik perhatian semua penduduk dan pengunjung,” ujar Badr Al-Gbl, yang mengunjungi Tabuk selama musim dingin.
Di barat daya Kerajaan di wilayah Asir juga terlihat sedikit salju.
Baca Juga:
Arab Saudi Kebanjiran, Reli Dakar Batalkan Maraton Etape 2 dan 3
Asir adalah rumah bagi pegunungan Soudah yang tertutup juniper, puncak tertinggi di Arab Saudi, menjulang lebih dari 3.000 m di atas permukaan laut.
Pusat Meteorologi Nasional telah mengeluarkan prakiraan badai petir disertai angin kencang dalam beberapa hari mendatang di wilayah yang diperkirakan banyak turun salju.
Wilayah itu adalah Asir, Jazan, Al-Madinah, Hail, perbatasan utara dan Al-Jawf, dan wilayah Tabuk.