Wagub Bali Minta Syarat Penerbangan Langsung ke Bali Dievaluasi

Wagub Bali Minta Syarat Penerbangan Langsung ke Bali Dievaluasi

Denpasar, CNN Indonesia —

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menilai syarat penerbangan langsung ke Bali harus dievaluasi. Hal itu untuk mengoptimalkan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Pulau Dewata.

Menurut Cok Ace tidak mungkin perusahan penerbangan mau memberangkatkan pesawat yang hanya mengangkut 10 atau 20 penumpang.

“Ini yang perlu dievaluasi, harus ada hub di mana pesawat itu bisa menambah penumpang ke Bali. Misalnya kita tetapkan sejumlah negara sebagai hub seperti Singapura atau alternatif lain,” ujar Cok Ace saat tampil sebagai narasumber pada dialog bertajuk ‘Bangkitkan Pariwisata Bali di Tengah Pandemi’ di Denpasar, Bali, Jumat (17/12).

Jika tidak dievaluasi, ia memperkirakan akan sulit ada penerbangan internasional yang masuk ke Bali. Faktor lainnya adalah kendala dalam pengurusan visa. Terkait dengan kendala ini, ia sudah menyampaikan langsung kepada Menparekraf Sandiaga Uno dan telah memperoleh solusi bahwa akan ada penambahan jatah kuota 250 per hari khusus untuk tujuan Bali.

Kendati jumlah kunjungan wissatwan domestik belakangan telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Ia tetap berharap masuknya wisatawan mancanegara.

“Kita tak membeda-bedakan, tapi segmen pasarnya memang berbeda. Kalau domestik, tempat menginap mereka terkonsentrasi di Bali selatan, sedangkan wisatawan mancanegara sebarannya lebih merata,” ujarnya.

Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, mengatakan memang selama pandemi covid-19 kondisi pariwisata Bali sangat terpuruk atau parah. Dilaporkan sejumlah media, Bali hanya menerima 45 turis asing usai dibuka kembali.

“Kita pernah ban (melarang) untuk tidak boleh terbang langsung, hanya ke Jakarta yang boleh. Itupun, esensial dan diplomatik,” kata Suryawijaya saat dihubungi terpisah.

Menurutnya, semua negara dalam kondisi yang sama dan Indonesia memang ada sejumlah warga asing yang datang tapi turun di Jakarta. Lalu, setelah di karantina beberapa warga asing ada yang melanjutkan perjalanan ke Bali.

“Jadi turun di Jakarta dan catatannya di Jakarta saja. Kemudian, habis dia karantina hanya sedikit saja lanjut perjalanannya ke Bali. Kan begitu. Kalau, di Bali belum ada penerbangan,” imbuhnya.

Ia juga menyatakan, selama pandemi, hanya beberapa wisatawan asing yang pernah booking hotel anggota PHRI Bali, terutama turis asing yang memang menetap di Bali selama pandemi.

“Iya, hanya sedikit saja yang dari Jakarta (wisman booking hotel). Selama pandemi ini, ada orang-orang yang masih ada di Bali, tamu-tamu asing yang ada di Bali, kan masih banyak,” katanya.

Menurutnya, pariwisata semua negara mengalami keterpurukan tak hanya Bali. Untuk itu, ia akan fokus pada wisatawan lokal.

“Semuanya tergantung pemerintah akan mempertimbangkan pandemi covid-19 ini ketika (kasus Covid-19) sudah betul-betul landai. Ini ada varian baru omicron, jadi kita memang harus ekstra hati-hati,” ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(kdf/sfr)


Scroll to Top