Inggris ikut memboikot secara diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, menyusul tiga negara lain, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
“Akan ada boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Diperkirakan tak ada pejabat dan menteri yang hadir,” ujar Perdana Menteri Inggris, Borris Johnson, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/12).
Johnson mengatakan bahwa biasanya ia memang tak mendukung tindakan boikot. Namun, Inggris memang tak berencana mengirimkan pejabat ke gelaran Olimpiade Musim Dingin karena dugaan pelanggaran HAM oleh China.
“Saya rasa boikot olahraga tidak masuk akal, dan itu tetap menjadi kebijakan pemerintah,” katanya.
Meski memboikot secara diplomatik, Inggris akan tetap mengirimkan atlet untuk berlaga di Olimpiade Musim Dingin itu.
Menanggapi rencana Inggris, China sendiri menyatakan bahwa mereka tak mengundang jajaran pemerintahan Johnson.
“Menciptakan isu kehadiran pejabat di Olimpiade Musim Dingin Beijing adalah esensi kampanye kotor politik,” ujar juru bicara kedutaan China di London.
Sebelumnya, Australia dan Kanada lebih dulu memutuskan boikot diplomatik dalam gelaran olahraga itu. Kedua negara tersebut mengikuti jejak Amerika Serikat yang mengumumkan boikot pada Senin lalu.
Mereka memboikot Olimpiade Musim Dingin karena sejumlah isu pelanggaran hak asasi manusia yang diduga dilakukan China.
“Pemerintah Biden tak akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022,” kata Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, dikutip AFP.
Psaki lalu melanjutkan, “Mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lain.”
(isa/has)