Sering Nyeri di Area Belakang Kepala? Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

Sering Nyeri di Area Belakang Kepala? Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

Sering Nyeri di Area Belakang Kepala? Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

Suara.com – Kolesterol tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala apapun pada tubuh. Padahal, kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti jantung dan stroke.

Oleh sebab itu, sangatlah penting melakukan pengecekan secara rutin untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah.

“Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Anda hanya bisa mengetahuinya dari tes darah,” kata Sistem Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris, dikutip dari Mirror.

Namun, apabila kolesterol tinggi sudah terjadi terlalu lama, bisa saja berakibat nyeri tertentu oada tubuh. Badan kesehatan Medicover Hospitals memperingatkan bahwa ada satu tanda yang umum terjadi pada pengidap kolesterol tinggi.

Baca Juga:
Pria Ini Menderita Migrain selama 12 Tahun, Pulih setelah Menjalani Diet Nabati

“Biasanya tidak ada tanda-tanda khas Anda memiliki kolesterol tinggi. Namun, ada faktor risiko bisa erjadi, yang berarti kolesterol terjadi tanpa kita sadari sampai menjadi terlambat,” kata The British Heart Foundation (BHF).

Rasa sakit yang mengganggu di bagian belakang kepala bisa menjadi salah satu tanda peringatan kolesterol terlalu tinggi. Nyeri itu disebabkan penyumbatan pembuluh darah di area kepala hingga menyebabkan sakit kepala di bagian belakang.

“Ini terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak kolesterol. Jika ini dibiarkan, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan stroke,” jelas BHF.

Ada juga penelitian tentang nyeri di area tubuh lain yang mungkin mengindikasikan kolesterol tinggi, seperti nyeri punggung bawah.

Kolesterol merupakan zat lemak yang terdapat dalam darah dan diproduksi di hati. Setiap sel dalam tubuh menggunakan kolesterol dan sebagian berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga:
Kondisi Kuku Bisa Deteksi Kolesterol Tinggi, Cek Tanda-tandanya Sekarang

Terlalu banyak kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan di arteri, sehingga meningkatkan kemungkinan stroke atau serangan jantung.

Scroll to Top