Sebuah rumah makan waralaba kenamaan yang berlokasi di Gondokusuman, Kota Yogyakarta, dipasangi garis polisi, Minggu (14/11) pagi. Warung tersebut sehari sebelumnya digeruduk ratusan pengemudi ojek online (ojol). Berbagai uggahan terkait kejadian ini sempat viral di media sosial.
Kapolsek Gondokusuman Kompol Surahman mengatakan peristiwa berawal dari keributan antara beberapa karyawan warung makan tersebut dan pengemudi ojol yang menerima order untuk berbelanja di tempat tersebut, Sabtu (13/11) siang.
“Ada masalah keterlambatan pada pesanan ojol, karena juga dari operator menyampaikan ada trouble,” kata Surahman saat dihubungi, Minggu (14/11).
Surahman menyebut pihak resto berupaya tetap melayani pesanan milik ojol tersebut. Namun, katanya, para pengemudi ojol tersebut tak sabar hingga menendang kursi plastik.
“Tapi mungkin ojolnya kesal karena terlalu lama lalu nendang kursi plastik gitu dan ada kata-kata yang akhirnya jadi perselisihan itu,” ujarnya.
Surahman memastikan perselisihan antar kedua belah pihak hanya sebatas adu argumen dan tak sampai kontak fisik. Meski demikian, ratusan ojol lain ramai-ramai mendatangi tempat makan tersebut mulai Sabtu malam hingga Minggu dini hari.
“Ada sekitar 500 orang, ya solidaritas kelompok ojol,” katanya.
Lebih lanjut, Surahman menegaskan persoalan ini sebenarnya tak seheboh seperti berbagai narasi yang beredar di media sosial. Masalah tersebut juga sudah selesai lewat mediasi oleh jajarannya. Mereka sepakat mengakhiri masalah tersebut dengan damai.
“Mediasi sampai pagi, kedua belah pihak sudah sepakat, walau ada barang yang rusak itu dari manajemen sudah terima keadaan itu sebagai bentuk kesalahan dalam pelayanan. Ada permohonan maaf juga dari manager,” ujarnya.
Ia mengatakan warung makan itu terpaksa tidak beroperasi untuk sementara waktu usai insiden tersebut. Kepolisian juga memasang garis polisi di depan warung makan di Gondokusuman tersebut.
“Garis polisi karena untuk pengamanan status quo. Nanti kita tindaklanjuti dengan Muspika mencari win-win solution kaitannya dengan ke depan seperti apa,” katanya.
Terpisah, Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro juga mengklaim permasalahan sudah selesai secara damai oleh kedua belah pihak. Peristiwa ini hanya mengakibatkan kerusakan pada 2 buah kursi dan pot milik resto yang pecah akibat ditendang.
“Ribut biasa dan sudah selesai. Sama-sama damai,” kata Purwadi.
(kum/fra)