Suara.com – Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) masih menyelidiki penyebab kebakaran sabana di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Penyebab masih diselidiki. Cuaca sangat panas ditambah angin kemungkinan menjadi penyebabnya,” kata Kepala BTNK Lukita Awang ketika dihubungi di Labuan Bajo, Rabu (3/11/2021).
Dia mengatakan bahwa petugas berhasil memadamkan kebakaran sabana di Pulau Rinca pada Rabu pagi dan memastikan populasi komodo di pulau itu aman.
“Komodo aman,” kata Lukita singkat seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga:
Pulau Rinca, Habitat Utama Komodo di Manggarai Barat, Dilanda Kebakaran
Pulau Rinca sendiri merupakan pulau dengan jumlah populasi komodo paling besar di TNK Komodo. Per 2019, diperkirakan sekitar 1500 ekor komodo hidup di Pulau itu. Jumlah itu setara dengan separuh dari total populasi Komodo pada 2019.
Di Pulau Rinca juga sedang dibangun beberapa fasilitas dan prasarana untuk para wisatawan. Pembangunan itu banyak dikritik karena dinilai bisa membahayakan populasi komodo yang belum lama ini dimasukkan dalam daftar binatang terancam punah oleh IUCN.
Kebakaran terjadi di Pulau Rinca yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, NTT pada Selasa siang (2/11/2021). Kebakaran sabana itu terjadi di Pulau Rinca bagian ujung utara atau barat.
Sebanyak 43 personel dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kebakaran dan memastikan, setelah padam, tidak ada bara api yang tersisa. [Antara]
Baca Juga:
Pemandu Wisata Digigit Komodo, Turis Diminta Hati-hati