Rusia Deteksi Mutasi Covid Baru Lebih Ganas dari Varian Delta

Rusia Deteksi Mutasi Covid Baru Lebih Ganas dari Varian Delta

Jakarta, CNN Indonesia —

Rusia melaporkan sejumlah infeksi Covid-19 berasal dari virus mutasi corona baru yang diyakini lebih menular dari pada varian Delta.

Kepada kantor berita Rusia, RIA, peneliti senior organisasi pemantau konsumen negara, Kamil Khafizov, mutasi baru virus corona itu dikenal dengan AY.4.2 dan dikhawatirkan akan menyebar luas.

Dikutip Reuters, Khafizov menduga varian AY.4.2 ini menjadi salah satu penyebab infeksi Covid-19 yang terus meningkat dan mencapai rekor tertinggi di Rusia dalam beberapa waktu terakhir.

Meski penularannya cenderung lambat, Khafizov mengatakan varian AY.4.2 ini dapat menggantikan varian Delta yang sampai saat ini dinilai paling ganas dan paling cepat menular.

Akibat lonjakan kasus dan kematian Covid-19, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menerapkan lockdown dengan meliburkan pekerja kantoran di negara itu selama seminggu.

Putin juga terus mengimbau warganya untuk divaksin.

“Tugas kami hari ini adalah untuk melindungi kehidupan dan kesehatan warga kami dan mengurangi konsekuensi dari infeksi berbahaya (Covid-19),” kata Putin, dikutip dari Associated Press.

“Untuk mencapai itu, (kita) perlu memperlambat laju penyebaran dan mengerahkan cadangan tenaga kesehatan, yang saat ini bekerja dalam tekanan tinggi.”

“Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi,” tutur Putin lagi.

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 Rusia melaporkan penambahan kematian sebanyak 1.028 kematian pada Selasa (19/10). Angka ini merupakan penambahan kematian tertinggi di negara itu sejak awal pandemi.

Rusia sendiri merupakan negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19 di Eropa, dengan total 226.353 sejauh ini. Saat ini, total penularan Covid-19 di Rusia mencapai 8,09 juta kasus.

Angka kematian akibat Covid-19 di Rusia juga terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir, berdampingan dengan lambatnya vaksinasi, sikap publik yang lemah dalam menerapkan kegiatan pencegahan, dan keengganan pemerintah dalam memperketat pembatasan di masyarakat.

Varian AY.4.2 atau virus corona varian Delta Plus dilaporkan telah menyebar di Inggris serta terdeteksi di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.

AY.4.2 menjadi mutasi varian Delta yang dominan di Inggris, menurut laporan 15 Oktober dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

Mantan komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) Scott Gottlieb beberapa waktu lalu telah menyerukan penelitian mendesaksoal mutasi varian Delta Plus di Inggris.

(rds)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top