Dua pesawat Singapore Airlines yang sudah tak terpakai diderek melalui ruas jalan publik di Singapura untuk kemudian dihancurkan di pusat ekshibisi Bandara Changi pada Senin (5/10).
Channel NewsAsia melaporkan bahwa kedua pesawat itu diderek melalui Aviation Park Road dari dalam bandara menuju Pusat Ekshibisi Bandara Changi menjelang tengah malam.
Di belakang kedua pesawat itu, terlihat mesin penyapu jalan otomatis mengikuti. Mesin-mesin otomatis itu menyapu puing-puing pesawat yang tertinggal di sepanjang jalan.
Operasi itu berlangsung selama beberapa jam hingga akhirnya dua pesawat Airbus A380 itu berhasil tiba di Pusat Ekshibisi Changi. Di dalam gedung itulah pesawat akan dihancurkan.
Kedua pesawat ini merupakan bagian dari tujuh armada Singapore Airlines yang dipensiunkan pada November lalu. Maskapai itu memutuskan untuk tak lagi memakai ketujuh armada tersebut di tengah kerugian akibat pandemi Covid-19.
AFP melaporkan bahwa pada 2020, pendapatan perusahaan Singapore Airlines di kuartal III memang anjlok 81,4 persen dari periode sebelumnya menjadi S$738,8 juta.
Ini merupakan kali pertama Singapore Airlines melakukan operasi penghancuran di dalam negeri. Biasanya, mereka menerbangkan armada pesawat yang sudah tak terpakai keluar negeri, baru kemudian dihancurkan.
Seorang juru bicara Singapore Airlines mengatakan kepada Channel NewsAsia bahwa mereka memutuskan untuk menghancurkan A380 itu di dalam negeri karena beberapa faktor, salah satunya keahlian vendor lokal.
Selain itu, kebanyakan perbatasan internasional juga masih tutup akibat pandemi Covid-19. Belum lagi biaya untuk penghancuran pesawat di luar negeri yang tinggi.
Operasi penderekan pesawat di jalanan publik ini menarik perhatian warga. Sejumlah warga datang ke ruas jalan di dekat kompleks bandara itu untuk menyaksikan prosesnya, salah satunya seorang pelajar bernama Yeong Zi Feng.
“A380 merupakan pesawat yang besar, jadi tak setiap saat kalian bisa melihat peristiwa seperti ini di negara manapun,” katanya.
(has)