9 Emiten Saham Ini Masuk MSCI Small Cap Index List, Bisa Jadi Pilihan Investasi

9 Emiten Saham Ini Masuk MSCI Small Cap Index List, Bisa Jadi Pilihan Investasi

9 Emiten Saham Ini Masuk MSCI Small Cap Index List, Bisa Jadi Pilihan Investasi

Suara.com – Perusahaan sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) resmi masuk dalam MSCI Small Cap Index List yang diumumkan 11 November 2021.

Hal ini diumumkan langsung oleh Morgan Stanley Capital International atau MSCI. Daftar ini jadi salah satu acuan investor untuk memantau saham-saham unggulan.

Saham yang masuk MSCI Small Cap Indexes List, diseleksi cukup ketat. Kriteria masuk list ini diantaranya, potensi value alias seberapa mahal valuasi harga suatu saham.

Kemudian Low Size, yakni menakar emiten tergolong masuk ke perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil atau tidak.

Baca Juga:
Laba Sawit Sumbermas Naik 286,38 Persen Dalam Setahun

Lalu, Momentum, atau saat terbaik dari harga suatu saham. Quality, bagaimana kualitas neraca saldo perusahaan tersebut. Yield, berapa imbal hasil suatu saham dan terakhir, Low Volatility, melihat saham tersebut memiliki volatilitas yang rendah.

Analisis ini mulai berlaku efektif dari 1 Desember mendatang dan hasilnya telah dirilis Kamis (11/11/2021).  SSMS memang memiliki kinerja positif sepanjang 2021.

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mencatat lonjakan laba bersih hingga 286,38 persen jadi Rp1,034 triliun di kuartal III-2021, naik signifikan dibandingkan periode sama tahun 2020 yang hanya Rp267,65 miliar.

Sementara pendapatan SSMS per 30 September capai Rp3,688 triliun atau naik 35 persen dari sebelumnya Rp2,738 triliun secara yoy. 

Selain itu, SSMS juga berhasil catatkan pendapatan usaha lain netto senilai Rp24,27 miliar, dimana posisi ini pada sebelumnya dicatatkan beban usaha senilai Rp169,16 miliar.

Baca Juga:
Permintaan Benih Sawit Tinggi, Ditjenbun Terima Permohonan SP2BKS Setiap Hari

SSMS juga berhasil membukukan laba dari entitas asosiasi RpRp19,58 miliar. Pendapatan keuangan di sembilan bulan pertama tahun 2021 melonjak sangat signifikan jadi Rp505,57 miliar atau 128 persen dari pendapatan keuangan sebelumnya Rp222,04 miliar.

Scroll to Top