6 Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara

6 Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara

6 Cara Mudah Deteksi Dini Kanker Payudara

loading…

Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian pertama di Indonesia. Penyebab tingginya angka kematian tersebut salah satunya karena sebagian besar tidak tahu cara mendeteksi dini kanker payudara. Foto Ilustrasi/iStock

SURABAYA – Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian pertama di Indonesia. Penyebab tingginya angka kematian tersebut salah satunya karena sebagian besar tidak tahu cara mendeteksi dini kanker payudara. Diketahui, sekitar 70% pasien dideteksi sudah di tahap lanjut.

Dosen Prodi S-1 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya Syuhrotut Taufiqoh menjelaskan, deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk deteksi dini kanker payudara. Berikut ulasannya.

1. Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)

Sadari adalah langkah pertama yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Periksa payudara secara rutin untuk mencari benjolan, perubahan bentuk, atau perubahan warna kulit.

“Idealnya, lakukan ini setelah menstruasi setiap bulan atau pada tanggal yang sama setiap bulan jika sudah menopause,” ujar Syuhrotut belum lama ini.

2. Pemeriksaan Klinis Payudara (Sadanis)

Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih. Tenaga medis akan memeriksa payudara secara fisik untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan lain yang mungkin mengindikasikan kanker.

3. Mamografi

Mamografi adalah metode pencitraan yang menggunakan sinar-X untuk memeriksa payudara. Mamografi dapat mendeteksi benjolan atau perubahan kecil sebelum dapat dirasakan secara fisik.

“Untuk wanita dengan risiko rata-rata, disarankan melakukan mamografi mulai usia 40 tahun, meskipun frekuensi dan usia dapat bervariasi tergantung pada rekomendasi medis dan faktor risiko pribadi,” terang Syuhrotut.

4. Ultrasonografi Payudara

Ultrasonografi payudara adalah metode pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar payudara. Ultrasonografi sering digunakan sebagai pelengkap mamografi, terutama untuk menilai benjolan yang ditemukan.

5. MRI Payudara

MRI payudara menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar rinci dari payudara. Ini biasanya digunakan untuk wanita dengan risiko tinggi kanker payudara atau untuk mengevaluasi hasil mamografi dan ultrasonografi.

6. Biopsi

Jika ada kecurigaan kanker setelah pemeriksaan dan pencitraan, biopsi mungkin diperlukan. Dalam biopsi, sampel jaringan diambil dari payudara dan diperiksa di laboratorium untuk memastikan adanya sel kanker.

(tsa)

Scroll to Top