loading…
5 Pemain Timnas Indonesia Pernah Main di Liga Jepang, yang Terakhir Senjatanya Lemparan Jarak Jauh. Foto: IST
5. Pratama Arhan
Pratama Arhan diboyong Tokyo Verdy dari PSIS Semarang dengan kontrak permanen. Menurut laman transfermarkt, dia direkrut secara gratis alias free transfer.
Baca Juga: Ini Deretan Pemain Asia Tenggara Calon Lawan Pratama Arhan di Liga Jepang
Ini bisa diartikan, PSIS menghapus kontraknya yang sejatinya masih berlaku hingga 31 Desember 2022. Menurut sejumlah informasi, pemain berpostur 172 cm itu dikontrak selama dua tahun.
4. Ricky Yakobi
Ricky Yacobi adalah pemain Indonesia pertama yang menjajal Liga Jepang. Pada tahun 1988, dia direkrut klub Matsushita Electric FC yang kemudian kita kenal sebagai Gamba Osaka.
Ketertarikan Matsushita Electric FC tak terlepas dari penampilan apik Ricky Yacobi bersama Arseto Solo. Ketika itu, Ricky Yacobi tampil tajam dan sukses mempersembahkan gelar Galatama 1987.
3. Irfan Bachdim
Irfan Bachdim mengikuti jejak Ricky Yacobi dengan menjajal ketatnya kompetisi Liga Jepang pada 2014. Saat itu Irfan Bachdim diboyong klub J-League 1, Ventforet Kofu.
Sayang, pemain kelahiran Amsterdam, Agustus 1988 tak mendapatkan kesempatan bermain di Ventforet Kofu dalam kompetisi. Pada 2015, Irfan Bachdim kemudian bergabung dengan klub J-League 2, Consadole Sapporo.
2. Stefano Lilipaly
Lilipaly direkrut klub Liga Jepang Consadole Sapporo pada 2014 namun cuma bermain sebanyak dua kali. Setelah itu pemain kelahiran Arnhem, Januari 1990 gagal kembali ke negaranya untuk merumput bersama SC Telstar (Belanda).
Dua tahun setelah gagal unjuk gigi di Consadole Sapporo, Lilipaly dinaturalisasi ke Timnas Indonesia. Dia tercatat sebagai pemain naturalisasi pertama di era pelatih Alfred Riedl untuk persiapan tampil di Piala AFF 2016.
1. Andik Vermansah
Sebelum berseragam Selangor FA, Andik Vermansah sempat bergabung dengan klub Liga Jepang, Ventforet Kofu. Pemain kelahiran Kabupaten Jember, November 1991, sempat mengikuti latihan dan pertandingan pramusim bersama Ventforet Kofu.
Namun, ketika penawaran resmi datang, pemain didikan akademi Persebaya Surabaya itu lebih memilih Selangor FA dengan pertimbangan jarak. Menurut Andik, pada saat itu nilai kontrak yang ditawarkan Ventforet Kofu setara dengan Selangor FA.
(sto)