Suara.com – Puluhan warga Koja, Jakarta Utara, keracunan massal usai santap nasi box berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Umumnya mereka mengalami mual dan muntah.
Sebanyak 23 orang sempat dirawat di Rumah Sakit Koja. Namun 18 orang sudah dibolehkan pulang. Sehingga tersisa lima warga lagi yang masih mendapat perawatan.
Terkait ini, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI Jakarta menyatakan akan tidak akan lari dari tanggung jawab terhadap kasus keracunan nasi box tersebut.
Sekretaris DPW PSI Jakarta, Elva Farhi Qolbina menyatakan, pihaknya juga mempersilakan jika warga ingin melaporkan persoalan ini ke pihak berwajib.
Baca Juga:
Puluhan Warga Koja Keracunan, BPOM Turun Tangan Periksa Nasi Kotak dari PSI
“Kami bertanggung jawab dan tidak lari sama sekali terkait persoalan ini,” ujar Elva, Rabu (27/10/2021).
Dalam peristiwa itu, terdapat 35 warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara mengalami mual dan muntah. Diduga setelah mengonsumsi nasi box berlogo PSI.
Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) Ali Maulana Hakim mengatakan pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini sebagian besar adalah anak-anak.
Hal itu diungkapkan Ali saat membesuk lima orang warga RW 06 Kelurahan Koja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Selasa (26/10).
Sebelumnya, Plt Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha meminta maaf terkait kasus keracunan massal di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara diduga karena program nasi box yang dibagikan partainya.
Baca Juga:
Puluhan Warga Koja Keracunan Nasi Kotak, PSI: Kami Tak Akan Lari
Itu disampaikan saat Giring menjenguk korban keracunan yang masih dirawat di RSUD Koja pada Senin (25/10) malam.