loading…
Peresmian Digital Export Showcase. Foto/Kemendikbudristek
Peresmian Digital Export Showcase produk mahasiswa dilakukan dengan pelepasan produk ekspor perdana mahasiswa SIB Kampus Merdeka Sekolah Ekspor ke Taiwan, Pakistan, dan Jepang yang dikirim melalui PT Pos Indonesia secara simbolis oleh Plt. Dirjen Diktiristek Prof Nizam dan Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono.
Nizam menyampaikan rasa bangga terhadap inovasi yang berhasil dilakukan mahasiswa dalam kegiatan Sekolah Ekspor yang dilakukan dalam kurun waktu satu semester kemarin. Ia meyakini kegiatan ini menjadi langkah awal mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang sebagai bekal masa depannya.
Baca juga: Suzuki Jimny 5 Pintu, Dewa Gunung Bikinan Mahasiswa Jepang
“Program Sekolah Ekspor ini bisa menjadi langkah pertama adik-adik untuk memulai. Di sini adik-adik memiliki mentor dan jejaring dari peserta lain serta dari pihak kampus yang bisa menjadi sebuah modal yang penting untuk memulai perjalanan yang panjang,” demikian dikutip dari laman dikti.go.id, Senin (17/1/2022).
Sekolah Ekspor merupakan mitra program Kampus Merdeka yang menyelenggarakan pembelajaran ekspor di luar kampus dengan mengambil tema “Digital Export 2022”. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa minimal semester 5 dari seluruh perguruan tinggi Indonesia.
Pada masa pandemi, eksportir menjadi salah satu orientasi karier yang menantang untuk generasi muda. Namun, perlu disadari menjadi eksportir muda tidak bisa didapatkan secara instan. Eksportir muda perlu memiliki komitmen, pengetahuan, etos bisnis, keterampilan dan menguasai teknologi digital di era perdagangan yang serba online.
Program “Digital Export 2022” yang diadakan Sekolah Ekspor merupakan jembatan bagi mahasiswa untuk menjadi eksportir muda dengan membudidayakan teknologi digital.
Program “Digital Export 2022” tidak hanya menyelenggarakan konferensi, pameran, dan business matching di dalam dan luar negeri. Katalog dalam bentuk virtual dan cetak juga diterbitkan untuk menampilkan produk-produk ekspor mahasiswa SIB Kampus Merdeka. Di antaranya, produk lokal inovatif dan kreatif seperti batik, anyaman rotan, makanan dan minuman lokal, tas etnik, ukiran kayu, bahkan bumbu dan rempah. Berbagai produk lokal bisa dikembangkan dan dibawa ke pasar global.